11.

172K 6.2K 32
                                    

Anna menjalani liburannya dibandung tidak sepenuh hati. Entah kenapa ia merindukan Maxi. Selama dua hari sudah Maxi pergi keJerman dan tidak menghubunginya sama sekali.

Hari ini Anna akan berangkat pulang kembali ke Jakarta bersama keempat sahabatnya. Mereka menyelesaikan urusan pernikahan dengan cepat dan menyenangkan. Mereka sudah menyewa jasa WO, mencari salon terbaik, studio terbaik untuk foto prewedding, lokasi pemotretan dan sebagainya.

Sebelum pulang mereka mampir ke makam Ayah Anna untuk menyapa dan memberi doa. Setelahnya mereka berangkat pulang dengan Anna yang memaksa untuk mengemudikan mobilnya. Anna mengemudi dengan kecepatan sedikit diatas rata-rata. Nathan yang duduk disebelahnya merasa ada yang aneh dengan sahabatnya itu.

Sedari masa liburan, Anna lebih banyak diam padahal biasanya dia adalah orang yang paling sering mengomel dan berbicara juga jahil. Tapi kali ini Anna terlihat sedang memikirkan sesuatu yang serius.

"Anna...lo kenapa?" Tanya Nathan membangunkan Anna dari lamunannya.

"Hm? Nggak apa-apa. Kenapa?" Tanya Anna balik.

"Lo sadar nggak kalo lo itu berubah? Lo banyak diem dan ngelamun. Lo kenapa?" Tanya Nathan lagi.

Anna terdiam mendengar pertanyaan Nathan. Ia ingin jujur tapi ia takut akan reaksi sahabatnya.

"Gue..." Ucap Anna ragu.

Anna melirik dari spion dalam kearah belakang. Arah Emma, Rainald dan Bella yang ternyata juga tengah menatapnya.

"Kenapa Luce? Lo tahu lo bisa ngomong apa aja ke kita." Ucap Emma serius.

"Hmmm...eh, ada cafe tuh, sepi lagi. Mampir yuk gue laper." Ucap Anna mengalihkan pembicaraan.

Semua mata sahabatnya memicing menatapnya. Mereka menatap Anna menyelidik. Anna salah tingkah dengan tatapan mereka akhirnya menyerah.

"Oke-oke! Fine! Gue bakal cerita! Tapi nggak sambil bawa mobil, kita mampir ke cafe dan gue ceritain semuanya. PUAS LO PADA?!" Bentak Anna yang jengah dengan tatapan para sahabatnya. Mereka tersenyum menang karena Anna menyerah kepada mereka.

Anna memarkirkan mobilnya tidak jauh dari arah pintu masuk cafe. Mereka turun lalu masuk kedalam cafe mencari meja pojok yang cukup untuk lima orang.

Setelah memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan, semua mata sahabat Anna kembali menoleh dan menatap Anna tajam seakan mengatakan 'cerita sekarang atau lo gue goreng'.

Anna memutar bola matanya malas melihat tatapan keempat sahabatnya yang sedang mengintimidasinya.

"Boleh nggak ceritanya habis makan?" Tanya Anna dibalas gelengan serempak dari mereka. Anna mencibir membuat keempat sahabatnya tersenyum geli.

"Oke...i'll talk but please don't judge me, oke?!" Ucap Anna yang membuat semua sahabatnya mengernyit lalu mengangguk.

"Dua hari yang lalu, malam sebelum keberangkatan kita keBandung, seorang laki-laki nginep dikosan gue." Ucap Anna yang sudah membuat keempat sahabatnya menganga.

"Stop! Gue tahu gue gila ngijinin cowok nginep dikosan gue. Tapi sumpah kami nggak melakukan apapun selain tidur. Terus paginya kami sarapan dan dia pergi. That's all." Lanjut Anna menghentikan seruan keempat sahabatnya yang iya yakin akan menghujatnya dan mengomelinya habis-habisan.

Keempat sahabatnya bernafas lega setelah mendengar penjelasan Anna. Mereka kembali menatap Anna tajam dan mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Anna yang membuat Anna pusing harus menjawab semuanya.

"Siapa laki-laki itu?" Tanya Emma tajam.

"Lo yakin lo nggak diapa-apain?" Tanya Nathan.

"Kok bisa cowok nginep dikos putri? Kan ada satpamnya?" Tanya Bella.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang