Anna terkesiap kaget saat melihat beberapa lelaki dengan pakaian serba hitam berada didalam apartemen Maxi. Mereka membawa 3 buah koper yang sangat ia kenali pemiliknya. Ia juga mengernyit aneh saat melihat kekamar Maxi, ada dua wanita yang sedang menata pakaian kelemari yang ia sepertinya mengenali pakaian-pakaian itu.
Anna menganga saat mengetahui kalau semua itu adalah miliknya yang sekarang berpindah ke apartemen Maxi. Ia bingung kenapa semua miliknya bisa berpindah kemari.
"Tu-tunggu. Apa-apaan ini?" Tanya Anna kaget kepada kedua wanita itu.
"Kami tidak tahu Nona. Kami hanya diperintahkan Tuan Maxi." Jawab salah satu wanita itu.
Anna langsung melangkah keluar kamar mencari Maxi.
"Maxi! Ada apa ini? Kenapa semua pakaianku ada disini?" Tanya Anna panik dan bingung.
Maxi yang sedang berbicara dengan para pengawalnya menoleh. Wajah dingin Maxi yang tadi dia tampakkan didepan pengawalnya berubah melembut saat berhadapan dengan Anna.
"Ada apa sayang?" Tanya Maxi lembut.
Ia melangkah mendekati Anna dan menggenggam tangan Anna lembut. Ia sudah bersiap-siap menerima kekesalan Anna.
Semua pengawal Maxi menganga mendengar suara lembutnya yang baru pertama kali didengar oleh mereka.
"Harusnya aku yang nanya. Ini ada apa? Kenapa barang-barang aku bisa ada disini?" Tanya Anna bingung.
"Ooh..kamu pindah kesini mulai hari ini, Sayang." Jawab Maxi santai. Anna menganga mendengar jawaban itu.
"WHAT?" Pekik Anna tak percaya.
"You heard me, baby. You stay here with me now." Jawab Maxi lagi.
"Ya, aku denger itu. Tapi kenapa? Kamu nggak pernah ngomongin ini ke aku sebelumnya. Kenapa sekarang tiba-tiba barang-barang aku udah ada disini? Siapa yang kasih ijin?" Cerca Anna kesal.
"Nggak ada sayang. Aku mau kamu tinggal disini sama aku. Aku nggak mau kamu tinggal disana sendirian. Aku pengen kita tinggal sama-sama sayang." Jawab Maxi menjelaskan dengan lembut.
"Nggak! Aku nggak mau kaya gini, Maxi! Kamu nggak bisa kaya gini! Kamu harusnya ngomongin dulu ke aku, nanya ke aku. Bukannya melakukan apapun yang kamu mau sesuka kamu. Aku bukan mainan kamu yang bisa kamu perintah dan kamu paksa sesuka kamu Maxi!" Bentak Anna marah.
Maxi hanya diam sambil menutup matanya mendengarkan semua bentakan kemarahan Anna padanya.
"Aku nggak nganggap kamu mainan aku sayang. Justru aku begini karena kamu itu penting buat aku. Aku pengen kita sama-sama terus sayang." Ucap Maxi lembut.
"Nggak! Ini nggak bener Maxi! Pokoknya aku mau barang-barang aku dibalikin lagi ke kosku! Titik!" Lanjut Anna berbalik kekamar Maxi untuk mengambil lagi semua pakaiannya.
Para pengawal Maxi yang melihat Anna berani membentak Tuannya yang kejam itu menganga. Mereka semakin terperangah saat melihat Maxi hanya diam saja menerima bentakan itu tanpa perlawanan.
"Hadeeeh..Ngamuk kan nyonya gue. Berdebat lagi deh biar dia nurut." Ucap Maxi pada dirinya sendiri.
"Kalian, diam disini. Jaga pintu dan barang-barang nyonya kalian supaya nggak diambil lagi sama dia. Jangan sampai nanti nyonyaku keluar dari sini sambil ngamuk-ngamuk." Ucap Maxi dingin.
Para pengawal hanya mengangguk dengan mulut menganga menjawab ucapan Maxi.
Maxi melangkah masuk kekamarnya dan menghela nafas pelan saat melihat Anna memasukkan lagi pakaiannya kedalam kopernya. Ia mendekati Anna lalu menarik tangan Anna lembut tapi ditepis oleh Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert POSSESIVE Sexy ICE KING
RomanceDia Sexy dimata semua wanita... Dia tampan walau tanpa senyuman.. Dia selalu kejam tapi menggairahkan.. Tapi...apa dia normal?? Dia yang selalu tampak dingin sekarang berubah lembut dan hangat padaku. Dia yang ditakuti banyak orang sekarang selalu m...