Anna dan Maxi sedang berada dibutik gaun pengantin milik salah satu istri rekan bisnis Maxi. Sebelumnya Maxi sudah menelfon untuk membuat janji dengan pemilik butik yang bernama Rosa.
Maxi memilihkan gaun pengantin untuk Anna dan Anna memilih tuxedo untuk Maxi. Maxi memilihkan gaun pengantin elegan tanpa lengan dengan bawahan seperti duyung sedangkan Anna memilihkan Maxi tuxedo yang terkesan mewah dengan vest dan dasi berwarna abu-abu perah dan jas yang terlihat mahal dengan warna hitam.
Anna membawakan tux pilihannya begitu juga dengan Maxi. Mereka mencoba gaun dengan dibantu oleh pegawai butik di ruang ganti yang berbeda.
Maxi selesai lebih dulu, karena laki-laki selalu berdandan lebih cepat, bukan? Maxi sedang melihat-lihat Tux yang dipilihkan oleh Anna dikaca besar didalam butik saat pintu ruang ganti Anna terbuka. Maxi menoleh dan tertegun.
Anna terlihat indah dalam balutan gaun pengantin berwarna putih. Gaun itu melekat pas dan anggun ditubuh Anna. Seakan mengerti, kaki Maxi melangkah mendekat tanpa diperintah olehnya.
Begitu pula Anna yang tertegun melihat Maxi yang semakin terlihat gagah dan maskulin dengan balutan Tux yang pas ditubuhnya. Maxi terlihat lebih jantan dan maskulin dari biasanya.
"Bisakah kita menikah hari ini?" Tanya Maxi menyentak Anna dari lamunannya.
Maxi menarik pinggang Anna agar menempel ditubuhnya. Anna memerah mendengar ajakan Maxi dan melihat tatapan Maxi yang seakan menelanjanginya.
"Kit-kita belum ijin sama orang tua kita, Max." Ucap Anna terbata karena gugup.
"Kamu cantik, Sayang. Aku mau kita nikah hari ini juga. Aku takut kamu diculik orang." Ucap Maxi lembut membuat senyum manis mengembang diwajah Anna.
Anna mendongak lalu menangkup lembut pipi Maxi. Ia menatap memuja pada Maxi yang dibalas tatapan hangat olehnya.
"Kamu juga tampan, Sayang. Justru aku yang takut kamu bakalan berubah fikiran buat nikahin wanita biasa kaya aku." Ucap Anna dengan kekehan.
"Nggak ada yang lebih sempurna dari kamu, Sayang. Aku nggak akan pernah ragu untuk meminang kamu. Karena itu tujuan utamaku sekarang." Balas Maxi semakin membahagiakan Anna dan membuat wajah Anna semakin tersipu merona.
"Aku tahu. Kita ganti dan ambil gaun ini juga Tux nya. Habis itu kita kerumah Bunda, gimana?" Ajak Anna dibalas anggukan oleh Maxi.
Maxi menyeringai lalu ia mendotong tubuh Anna masuk keruang gantinya lagi bersama Maxi yang ikut masuk kesana.
"Max, apa yang kammmp." Ucapan Anna terpotong karena terbungkam oleh Maxi.
Maxi melumat bibir Anna ganas yang membuat Anna terbelalak sedetik lalu ia tersenyum disela ciuman Maxi. Anna mengakungkan tangannya keleher Maxi dan membalas lumatan ganas bibir Maxi. Decakan dan decapan bibir mereka mengisi keheningan ruang ganti Anna. Maxi meremas buah dada Anna keras. Ia begitu bergairah saat melihat Anna dengan balutan gaun pengantinnya.
"Hmmuach..aahh..i can't anymore longer, baby. I want you right now.' Bisik Maxi saat melepas ciumannya.
"Sabar, Sayang. Kita selesaikan urusan kita setelah itu kau bisa memilikiku sepuasmu, Sayang." Bisik Anna merayu Maxi.
"Sepuasku?" Tanya Maxi dengan seringai diwajahnya.
"Hm. Sepuasmu. Berapa kalipun kau mau." Jawab Anna membuat Maxi menggeram tertahan.
"Ooh..kau membangunkan juniormu, Sayang." Ucap Maxi menarik tangan Anna agar menyentuh kejantanannya.
"Ooh..juniorku terbangun rupanya. Nanti Mama puaskan ya, Big guy." Bisik Anna sambil meremas sensual kejantanan Maxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert POSSESIVE Sexy ICE KING
RomanceDia Sexy dimata semua wanita... Dia tampan walau tanpa senyuman.. Dia selalu kejam tapi menggairahkan.. Tapi...apa dia normal?? Dia yang selalu tampak dingin sekarang berubah lembut dan hangat padaku. Dia yang ditakuti banyak orang sekarang selalu m...