13.

223K 6.4K 86
                                    

Drrrt drrrt drrrt

Ponsel Maxi bergetar keras diatas meja disamping sofa tempatnya tertidur dengan Anna yang masih setia terlelap dipelukannya. Maxi terbangun mendengar getaran ponselnya. Maxi mengabaikan getar ponselnya saat melihat Anna yang masih berada dipelukannya dengan tubuh naked nya. Maxi tersenyum melihat wajah Anna yang menempel didadanya. Ia membelai rambut Anna lembut lalu mengecup keningnya lembut.

Drrrt drrrt drrrt

"Ck! Siapa sih." Gerutu Maxi.

Maxi bergerak pelan takut membangunkan Anna untuk meraih ponselnya diatas meja. Ia mengernyit saat melihat nama Rixi dilayar ponselnya. Ia langsung mengangkatnya karena tahu kalau hal itu pasti penting.

"Hallo. Ada apa Rix?" Sapa dan tanya Maxi to the point.

"Kak, kapan bisa kembali ke Jerman? Investor besok lusa akan datang untuk melihat lokasi dan proses pembangunan hotel. Jadi kakak harus hadir selaku presdir karena akan ada ritual pembukaan proyek seperti biasa." Terang Rixi.

Maxi menepuk jidatnya pelan lalu mengumpat. Ia merutuki dirinya sendiri yang sampai lupa jadwal pentingnya karena terlalu fokus kepada Anna. Anna benar-benar sudah mengalihkan Maxi dari segalanya.

"Damn! Thanks for reminding me, boy. Maaf, kalau begitu nanti malam kakak berangkat dan langsung kehotel. Apa semuanya sudah disiapkan?" Tanya Maxi.

"It's ok. Aku tahu masalah di Canada benar-benar menyita perhatian Kakak. Semuanya sudah siap kakak tinggal datang saja. Aku tunggu. Bye." Ucap Rixi sebelum menutup panggilannya sebelum mendengar jawaban Maxi.

Maxi masih menggenggam HP nya sambil menatap langit-langit kantornya. Ia tidak sadar kalau Anna sudah terbangun dari awal pembicaraannya.

"Kamu akan pergi lagi?" Tanya Anna tiba-tiba menyentak Maxi.

"Hei...kamu sudah bangun?" Tanya Maxi balik.

"Hm. Daritadi. Kamu akan pergi lagi?" Tanya Anna ulang.

Maxi membenarkan posisi tidurnya hingga berhadapan dengan Anna lalu ia menarik pinggang Anna hingga menempel pada tubuhnya. Ia mengangkat tangannya untuk membelai pipi Anna lembut. Anna memejamkan matanya meresapi belaian lembut Maxi.

"Iya aku harus berangkat ke Jerman lagi nanti malam. Kamu tahu? Aku meninggalkan pekerjaanku begitu saja disana karena aku ingin pulang dan bertemu denganmu. Karena aku merindukanmu dan kamu sudah membuatku gila, Anna. Dan sekarang aku harus kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang aku tinggal. Tapi aku tidak akan lama, Sayang. Aku akan pulang secepatnya." Ucap Maxi lembut menerangkan kepada kekasihnya.

Ia menerangkannya seakan Anna adalah istrinya. Anna tersenyum mengerti dengan wajah merona.

"Aku mengerti. Bukannya waktu itu kamu juga ke Canada? Aku dengar masalah korupsi?" Tanya Anna dibalas helaan nafas kasar Maxi.

"Ya. Dan itulah yang semakin membuatku marah. Aku jadi tidak bisa pulang cepat gara-gara mengurusi si brengsek yang sekarang masih buron itu. Tapi aku sudah menyerahkannya kepada orang bawahku disana, jadi cepat atau lambat dia akan ketemu. Dia tidak membawa banyak, tapi tetap harus aku tindak lanjuti kan?" Gerutu Maxi kesal.

"Apa yang akan kamu lakukan kepadanya?" Tanya Anna khawatir karena melihat gurat kemarahan diwajah Maxi.

"Entahlah. Aku tidak bisa menghukumnya sebelum mengetahui penyebab dia melakukannya. Karena sebenarnya aku merasa aneh kenapa dia melakukan itu. Dia orang kepercayaanku dan dia sudah mengabdi pada perusahaan keluargaku lebih dari 30 tahun. Yang aku lihat dia orang yang baik dan sederhana. Aku sedikit tidak percaya kalau dia sampai korupsi." Terang Maxi sambil matanya menerawang jauh.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang