36.

139K 4.6K 84
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu oleh para karyawan perusahaan Hernandez groups and corps akhirnya tiba. Anna sangat bersemangat hari ini. Ia dan Sofi memiliki janji akan pergi berbelanja bersama untuk membeli gaun untuk pesta mereka nanti malam.

Anna melarang Nathan dan Maxi menemani mereka dan meminta mereka memilih pakaian mereka sendiri. Ia mengatakan kalau ini adalah harinya para wanita memanjakan diri. Walau berat, Maxi tak bisa membantah atau menolak keinginan Anna.

Anna sudah bersiap-siap untuk menjemput Sofi ke apartemennya dan Nathan. Ia sedang sibuk menggunakan pakaian santainya untuk keluar. Maxi menganga melihat gaya keluar ala Anna yang sangat simple tapi manis.

"Yank, kamu manis banget pakai baju itu. Kok kamu cantik banget sih keluarnya tanpa aku?  Nggak boleh pakai baju itu." Protes Maxi yang melihat Anna menggunakan tanktop pink dibalut sweter rajutan pink dengan bercak coklat dan jeans abu juga sepatu ket pink.

"Manis? Ini biasa aja, Yank. Malah terlalu biasa. Aku nggak pakai gaun kami bilang manis? Aiisshh...ini malah nggak ada manis-manisnya sama sekali." Bantah Anna.

"Kamu tuh cantik pakai baju itu. Pakai yang lain aja. Aku kan nggak ikut soalnya. Aku takut nanti banyak cowok yang godain kamu." Protes Maxi.

"Nggak akan. Kamu juga nyuruh pengawal kamu ngebuntutin aku kan? Mana berani coba ada cowok yang ngegodain aku, orang aku ngajak bodyguard segede king kong gitu." Bantah Anna.

"Ck! Ya udah, aku ikut deh ke butik tujuan kalian. Aku yang nganter kesana. Terus nyampe sana kita pisah. Aku pergi sama Nathan." Putus Maxi tak mau dibantah tapi Anna bersikeras pergi sendiri.

"Loh, nggak bisa gitu dong. Kemaren kesepakatannya kan nggak gitu. Kita jalan pisah setelah sampai diapartemen Nathan?! Nggak mau!" Bathan Anna protes.

"Iya sih aku tahu. Tapi kalau lihat kamu manis, cantik, ngegemesin gini keluar sendirian, aku bisa-bisa nggak fokus nyari pakaiannya, Yank." Bantah Maxi dengan nada manja.

"Aiissshh..lebay! Pokoknya aku maunya cuma sama Sofi. Titik! Aku juga udah sama sopir dan pengawal. Apa lagi sih yang bikin kamu ngerasa nggak nyaman?" Omel Anna kesal.

"Gayamu yang manis itu terus mukamu yang cantik itu. Aku nggak rela dibagi-bagi ke cowok lain." Jawab Maxi membuat Anna menganga.

"Aduuuh..kan aku punyanya kamu. Mereka cuma lihat, itu juga kalau ada yang lihat. Ya udah gini deh, aku pakai topi aja. Gimana?" Bujuk Anna.

"Ya udah coba pakai topinya." Pinta Maxi.

Setelah Anna memakai topi, Maxi malah semakin uring-uringan. Entah mengapa Anna selalu terlihat manis didepan matanya walau dia menggunakan pakaian casual dan biasa saja.

"Kenapa lagi?" Tanya Anna kesal karena Maxi menatapnya dengan tatapan frustasi.

"Kamu malah tambah manis." Jawab Maxi manja membuat Anna melengos kesal.

"Ya udah aku telanjang aja!" Bentak Anna kesal lalu membuka topi dan pakaiannya.

Maxi tersentak kaget mendengar ucapan Anna. Ia semakin menganga melihat Anna membuka semua pakaiannya, menyisakan bra dan celana dalam hitamnya.

Anna keluar keruang tamu dengan setengah telanjang. Maxi mengejarnya lalu menggendong Anna kembali kekamar mereka.

"Kamu apa-apaan sih?! Masa mau keluar cuma pakai bra sama celana dalam?!" Bentak Maxi.

"Ya kan karena kamu juga! Udah lakai baju tertutup diprotes, sekalian aja telanjang!" Bentak Anna balik.

"Ya nggak harus telanjang juga! Kalau kaya gini, kamu malah bikin aku nafsu lihatnya!" Bentak Maxi membuat Anna mencibir.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang