35.

135K 4.6K 132
                                    

Setelah oergulatan panas dirumah sakit, keesokan paginya Anna berhasil membujuk dokter yang menanganinya untuk membiarkannya pulang. Ia bersorak riang saat dokter mengatakan kalau Anna sudah bisa pulang tapi ia masih harus kontrol setiap minggunya.

Anna sudah berada di apartemen Maxi saat ini. Ia begitu senang sampai-sampai ia berlari mengelilingi apartemen itu membuat Maxi, Nathan dan Sofi, yang mengantarnya pulang, tertawa terbahak melihat aksi konyolnya.

"AAAAA...IT'S GOOD TO BE BACK HOOOME." Teriak Anna dibalkon apartemennya.

"Woy! Lebay lo!" Teriak Nathan mencibirnya.

"Bodo!" Balas Anna ketus.

"Biarin aja. Dia lagi seneng banget. Gue seneng ngeliat mukanya cerah gitu." Ucap Maxi sambil menatap Anna yang tersebyum sambil menghirup udara bebas dari balkonnya.

"Emang dasar bocah ajaib." Cibir Sofi menghampiri Anna dibalkonnya.

"Makasih." Balas Anna sarkasme.

"An, lo yakin besok lusa dateng ke acara ultah perusahaan?" Tanya Sofi ragu.

"Yakin lah. Kalau nggak, yang nemenin babang Maxi gue siapa? Bisa bahaya kalau dia ditinggal sendiri." Jawab Anna.

"An...emm.." Panggil Sofi ragu membuat Anna menoleh dan menatapnya dengan alis merapat.

"Apaan? Lo mau bilang sesuatu pasti." Ucap Anna yakin.

"Nggak jadi deh." Ucap Sofi.

"Jangan bikin penasaran. Lo ada masalah." Ucap Anna menyatakan bukan menanyakan.

Sofi tersenyum tipis sambil menunduk. Ia merasa beruntung memiliki sahabat yang peka seperti Anna.

"Gur pengen ngobrol berdua sama lo, bisa?" Tanya Sofi sambil melirik Nathan yang sedang membantu Maxi merapikan koper Anna.

"Bisa. Tunggu bentar." Jawab Anna lalu melangkah keluar balkon kearah Maxi.

"Yank, kamu bisa ajak Nathan keluar beli makanan, nggak? Sofi kayaknya ada masalah sama Nathan. Dia mau ngobrol berdua. Kayaknya bakal nangis bombay tuh." Bisik Anna ditelinga Maxi.

Maxi melirik jearah Sofi yang sedang melamun menatap jalanan dibawah apartemen mereka. Ia lalu menoleh kepada Anna dan mengangguk.

"Ya udah. Nanti hubungi aku kalau udah selesai. Kamu mau makan apa?" Jawab Maxi.

"Makan kamu. Eh? Salah. Hehehe. Makan apa aja deh. Yang penting halal." Jawab Anna jenaka membuat Maxi terkekeh.

"Makan aku nya nanti aja. Sekarang makan yang mengenyangkan dulu. Aku pergi ya." Ucap Maxi lalu mengecup bibir Anna lembut.

"Nath, kita beli makan. Lo anter gue. Princess gue laper." Ajak Maxi dibalas anggukan oleh Nathan.

Saat Maxi sudah menutup pintu apartemen, Anna berlalu kedapur untuk membuat minum. Ia membawa 2 gelas jus jeruk, untuknya dan Sofi.

"Sof, duduk sini yuk." Ajak Anna lalu duduk disofa ruang tamu.

Sofi melangkah gontai kearah ruang tamu dan duduk disebelah Anna. Ia menghela nafas gusar. Tersirat luka dimata Sofi yang membuat Anna menebak-nebak dalam hatinya.

"Eh, monyet! Lo ngomong dong. Sebelum curut lo sama calon laki gue balik." Semprot Anna tidak sabaran karena Sofi hanya diam.

Sofi terkekeh mendengar panggilan Anna untuk Nathan. Ia merasa terhibur kala sedang ada masalah dan berdekatan dengan Anna.

"Giliran Nathan aja lo panggil curut." Cibir Sofi.

"An, gue sama Nathan kayanya...eemm...gue..." Lanjut Sofi ragu.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang