Part 17

2K 52 3
                                    

"Ran..balik ke villa. Mau pada
barbeque-an " teriak Renno mendekat ke arah Rano dan Tara.

"Oh iya, yuk Ra. Senjanya juga udah abis " ucap Ranno menoleh pada Tara di sertai kekehan.

Tara tersenyum pada Renno kemudian, menoleh pada Ranno "Yuk "

___________________________________

"Tante boleh aku yang panggang?" Ucap Tara menghampiri Tari yang sedang memanggang sosis dan daging.

"Oh iya boleh " jawan Tari sembari memberi capitan daging pada Tara. "Nama kamu siapa?" Lanjutnya.

"Aku Tara tante " ucap Tara sopan.

Tari tersenyum. "Wah nama kita kembar hihi, tante namanya Tari "

Tara tersenyum lebar sedikit terkejut. "Oh ya tan? Kembar kita tan haha"

Tari tertawa. "Yaudah kamu lanjutin ya, tante mau siapin piringnya " ucap Tari dan di jawab anggukan oleh Tara.

Tak lama Tari meninggalkan Tara, Renno datang menghampiri Tara. Tara menoleh pada Renno.
"Hey " sapa Renno.

"Eh heuh...hay?"

"Boleh gua bantu?"

"Oh iya boleh kok " ucap Tara terlihat canggung.

Tiba-tiba datang seseorang. "Wes wes ada kecap kaga?" Ucap Dimas menyambar. Api kali ah, menyambar.

Tara dan Renno tersentak. "Anjir ngagetin aja ni anak " gumam Renno dengan kekehan.

"Nah ini dia, assalamualaikum cantik " gumam Dimas selaku teman dekat  Zahra, setelah menemukan apa yang ia cari.

"Dasar " celetuk Renno. Renno menoleh ke arah Tara. "Nggak usah gugup gitu dong, gua nggak gigit kok " ucap Renno terkekeh.

Tara tertawa mencoba mencairkan suasana."Nggak kok siapa yang gugup"

"Lo makin cantik kalau lagi ketawa " goda Renno di sertai kekehan.

Seketika pipi Tara memanas. "Garing " ucapnya sewot sembari mengerucutkan bibirnya.

Renno tertawa. "Nggak usah manyun gitu kali, mau di cium?" Tanya Renno berhasil membuat Tara menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

Renno terkekeh melihat tingkah Tara. "Haha gua bercanda kok " ucap Renno mengusap pelan rambut Tara.

Ranno melihat saudara kembarnya bercanda tawa bersama Tara merasakan hatinya memanas. Ia hanya bisa melihat saat Renno mengusap pelang rambut Tara. Tangannya mengepal.

"Eh itu yang lagi panggang, bercanda terus " ucap Bara menunjuk Tara dan Renno yang sedang tertawa. "Udah angkat sini, gosong dah" lanjutnya terkekeh.

"Enggak gosong kok Pah, tenang " sanggah Renno sembari mengikuti Tara, berjalan menuju tikar dengan membawa sosis dan daging panggang.

Akhirnya mereka pun memakan makanan yang sudah tersedia. Tertawa bersama, bersenda gurau. Sesekali Irfan bernyanyi dengan mengubah lirik lagu dan membuat orang di sekitarnya tertawa terbahak-bahak. Hingga larut malam, kemudian kembali masuk kedalam villa. Masuk kekamarnya masing-masing untuk beristirahat.

¤~¤

Ketiga gadis menggeliat di atas ranjang saat sinar matahari mengganggu tidurnya. Posisi Tara saat ini berada di antara Zahra dan Nita. Tara terasa berat di bagian perutnya. Di saat ia membuka matanya, ia melihat ada kaki Nita di perutnya.

"Buset dah Nit, berat tau ga " lirih Tara memindahkan kaki Nita dari atas perutnya.

"Ayoo anak gadis bangun, udah siang nih " ucap Tari saat membuka gorden kamar ketiga gadis tersebut.

Teman Spesial Senja [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang