Part 16

2K 73 2
                                    

Bara dan Tari dengan ke tujuh pengikutnya telah sampai di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Bara memutuskan untuk berwisata ke Pulau Tidung. Ia sudah lama tidak menghabiskan waktu weekendnya.

Tari dan Renno memakai mobil Bara. Tara kebagian berdua di mobil Ranno. Yaa hanya berdua. Awalnya Tara ingin manaiki mobil Reza bersama kedua temannya, tapi tidak cukup. Dengan sangat terpaksa Tara menumpang di mobil Ranno. Walaupun hanya beberapa jam perjalanan menggunakan mobil. Tetap saja ini kesempatan Ranno untuk menjahili atau menggoda Tara.

Kemudian, mereka melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan kapal penumpang Ferry tradisional dari Muara Angke menuju Pulau Tidung langsung selama 2-3 jam perjalanan.

Disaat Tara sedang menikmati angin laut di atas kapal. Tanpa sadar Tara di perhatikan oleh orang. Renno.

Mata Renno sedari tadi tertuju pada seorang cewek yang sedang duduk di ujung kapal. Tidak mengetahui nama cewek tersebut.
"Cantik" gumamnya tanpa sadar.

"Woy bengong aja lo " ucap Ranno mengagetkan saudara kembarnya. "Ngeliatin siapa sih lo?" Lanjutnya menanya.

"Itu cewek namanya siapa? Tadi berangkat bareng sama lo kan?" Tanya Renno pada Ranno.

Ranno menatap nanar pada Renno. Buat apa ia menanyakan Tara?
"Dia Tara, temen gua "

"Bukan pacar lo kan?"

"Emang kenapa kalau dia bukan pacar gua?" Ucap Ranno kembali menanya pada Renno dengan nada kesal.

"Slow aja kali bor, sans" ucap Renno mengacak-acak rambut Ranno. Kemudian, pergi meninggalkan Ranno ke arah belakang kapal.

Ngapain si Renno nanya gitu? Batinnya berkata. Hatinya seketika memanas. Renno menyukai Tara?

"Sendirian aja" ucap Renno mengagetkan Tara. Renno menghampiri Tara saat ia melihat Ranno sedang tidur pulas di paha Irfan.

"Heuh..eh kak Renno" ucap Tara sedikit gugup.

Renno tertawa. "Panggil aja Renno. Gua sama Ranno cuman beda sepuluh menit" ucapnya di sertai kekehan.

Tara tersenyum. "Oh oke"


¤~¤

Akhirnya selama menunggu 2 jam lebih saat perjalanan. Mereka pun tiba di Pulau Tidung. Sesampainya di sana mereka langsung menuju villa yang sudah di booking oleh Bara tadi malam.

"Yang cowok dilantai satu, yang cewek di lantai dua" ucap Bara menginstruksi ke tujuh remaja SMA ini.

"Siap boz" ucap semua remaja tersebut secara serentak. Kecuali Ranno.

Tara, Zahra dan Nita menaiki lantai dua. Mereka bertiga memutuskan untuk sekamar karena terlalu takut untuk pisah kamar. Lantai dua hanyalah di tempati oleh mereka bertiga. Sisanya di lantai bawah.

"Ini villanya nggak angker kan ya?" Ucap Nita tiba-tiba.

"Insyaallah enggak " ucap Tara berusaha tenang. Padahal dirinya sangat takut kalau menyangkut hal-hal mistis.

"Eh Ra, gua kaget banget tadi pas liat kembaran si Ranno " ucap zahra yang sedang melipat baju-bajunya.

"Iya anjir, gua juga. Nggak terlalu mirip sih, cuman gantengnya seimbang" ucap Nita.

"Sok tau lu nit " ucap Zahra sewot.

Cuaca di pulau Ini lumayan dingin. Saat Tara mengambil jaket di tasnya. Tanpa sengaja ia menemukan amplop berwarna biru di tas bagian depannya. Tara pun membuka amplop tersebut dan mendapati sebuah surat di dalamnya.

Teman Spesial Senja [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang