Ponsel Ranno berbunyi.
In my dream you with me will be everything i wanna to be....
"Eh Ran, hp lo bunyi tuh " ucap Irfan yang sedang bersantai ria di sofa kamarnya.
_____________________________________
Ranno dan Reza sedang bermain PES. Sedari tadi Ranno kalah melawan Reza. Tidak seperti biasanya. Ranno adalah rajanya PES diantara mereka bertiga. Tapi entah kenapa Ranno sedang tidak fokus. Pikirannya sedang pergi kemana-mana dan fokus pada omongan-omongan yang diucapkan Irfan.
Ranno menerima ponselnya dari tangan Irfan. Kemudian, menekan icon hijau di layar ponselnya tersebut.
"Assalamu'alaikum.. " ucap seseorang di sebrang telpon.
"Wa'alaikumssalam, apa?" Jawab Ranno nada dengan suara datar. Ranno terlalu malas mengangkat telpon dari Papanya.
"Kamu bisa pulang sekarang?" Tanya Bara pada anaknya.
Ranno mendengus. "Mau ngapain sih?" Jawabnya.
"Kita mau ngomongin acara ulang tahun kamu sama kakakmu "
"Omongin aja, Ranno ikut aja apa maunya " ucap Ranno menyerahkan semua urusan. Ranno bukan tipe anak yang senang di rayakan ulang tahunnya. Bagi dia, teman-temannya ingat itu sudah lebih dari cukup.
"Yasudah" ucap Bara pasrah dengan ketidakpedulian anak keduanya ini.
¤~¤
22.00 WIB
Ranno melangkah dengan langkah besar menuju kamarnya. Ia menuruti papahnya yang meminta agar pulang sebentar. Menaiki tangga sembari bersiul-siul. Suasana rumahnya sudah sepi. Semua penguninya sudah tidur. Ia sengaja membawa beberapa baju, karna ia telah terpaksa janji pada papahnya dan Renno akan menginap.
Menghidupkan musik dengan volume cukup keras. Melempar jaketnya asal dan merebahkan tubuhnya di ranjang. Pikirannya tiba-tiba teralih pada dua orang yang saling berbeda dalam segi sikap.
Tara Farahnita atau Dinda Fanesya.
Tara di mata Ranno adalah orang yang pendiam, cuek dan.. Misterius. Terkadang Ranno tidak mengerti apa yang ada di pikiran Tara. Ranno sempat mengira bahwa Tara menyukainya. Tapi, ada suatu hal yang mengira Tara sangat membenci Ranno. Ranno masih sangat mengingat raut wajah tidak suka Tara padanya saat menolak ajakan Ranno. Tapi, Ranno pun sangat tidak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain, apalagi dengan saudara kembarnya. Ranno adalah Ranno, Renno adalah Renno.
Walaupun dilahirkan dari rahim yang sama tapi tetap saja mereka orang yang berbeda. Pikirannya mencelos pada saat ia mabuk. Ah mudah-mudahan gua kaga ngomong apa-apa sama Tara batin Ranno.Tok..tok..tok
"Siapa?" Teriak Ranno yang masih berbaring santai di ranjangnya."Renno " jawab Renno dengan teriakannya juga di balik pintu. Renno membuka pintu kamar Ranno. Ranno mengganggu tidurnya. Musik dari kamar Ranno terdengar ke telinga Renno yang berada di sebelah kamar Ranno.
"Berisik banget sih lu!" Ucap Renno mematikan musik tersebut dari speaker. Renno berjalan ke arah Ranno. Duduk di pinggir ranjang.
"Ribet lu elah!" Lirih Ranno kesal.
"Napa sih, kusut amat tu muka?" Tanya Renno menepuk paha Ranno pelan.
"Lagi marahan sama Tara?" Lanjutnya yang berhasil menciptakan kerutan dahi di wajah Ranno."Nggak!" Sanggah Ranno cepat.
Renno menyunggingkan bibirnya.
"Jangan marahan sama kaka ipar lu " ucapnya santai di sertai kekehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Spesial Senja [Completed]
Novela Juvenil[SEDANG REVISI] [3 Maret 2017 - 4 Juni 2017] Tidak banyak yang kita lalui saat dulu. Tidak mengerti apapun namun mengucapkan janji yang sangat bermakna. Mungkin sebagian orang menganggap...