Part 23

1.8K 60 0
                                    


Selang beberapa hari Renno menyatakan perasaannya pada Tara . Renno sempat menagih jawabannya pada Tara. Namun, Tara masih belum mendapatkan jawabannya. walaupun begitu, Renno tetap setia menunggunya.

Tara masih ragu untuk mengambil keputusan. Ia takut salah mengambil jalan. Jika ia menerima Renno, itu sama saja menyakiti keduanya. Renno akan merasa terbohongi bahwa Tara tidak sama sekali mencintainya dan Tara akan tersakiti memaksakan hatinya untuk mencintai seseorang. Tapi jika ia menolak Renno ia ak-

"Woy Ra, lo kok ngelamun aja sih. Lo jadi nabrak orang tuh " sentak Zahra mengembalikan kesadaran Tara.

"Aduh.. maaf yaa. Gua lagi ngelamun " ucap Tara meminta maaf pada teman satu angkatannya -Reva.

Reva tersenyum. "Iya nggak papa Ra. Hati-hati lain kali " ucapnya lalu pergi meninggalkan Tara, Zahra dan Nita.

"Lo mikirin apa sih Ra?" Kali ini Nita yang bertanya.

Tara menggeleng pelan. "Enggak kok, yuk ah " jawabnya pelan namun, masih terdengar jelas.

"HAYYOLHOOOH" teriak seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan ketiga cewek tersebut.

"GILA! Kaget gua! " ucap Zahra kesal.
"Dia lagi dia lagi. Seneng banget dah ngagetin orang " lanjutnya mukul lengan Renno.

Renno meringis. "Aduh ampun nek ampun " ucapnya.

"Nak nek nak nek! Kapan gua nikah sama kakek lo!" Ucap Zahra semakin kesal.

"Udah Zah, tenangin hati lo. Anjaay " celetuk Nita. "Perlu gua nyanyi lagunya Awkarin? Biar hati lo sejuk " Lanjutnya.

Sebelum Nita menyanyikan lagu Awkarin. Kepalanya lebih dulu ditoyor oleh Zahra. "Aduh " ringis Nita mengusap kepalanya sembari terkekeh.

"Nih " ucap Renno menyodorkan 3 kertas undangan.

Ketiga cewek tersebut mengambilnya seorang satu. "Siapa yang Ultah?" Tanya Tara.

"Gua sama Ranno " Renno menaikan sebelah alisnya. "Lo jangan bikin rusuh yak entar " lanjutnya menoel bahu Zahra.

Zara memutar bola matanya.
"Lo kata gua tukang rusuh kaya lo!"

Renno menyengir tanpa dosa. "Boleh pinjem Taranya tak?" Ucap Renno dengan nada suara seperti anak kecil.

"Ambil aja sono, lagi nggak gua butuhin soalnya " celetuk Nita yang terdengar sadis walaupun hanya candaan.

"Buduggong" lirik Zahra pada Nita disertai tawaan.

Nita menyengir tanpa dosa. "Canda Ra canda, aku sayang kok sama kamu " ucapnya sembari memonyongkan bibirnya seperti ikan duyung.

¤~¤

Saat ini Tara dan Renno sedang diparkiran sekolah. Tara sedang menunggu Renno mengambil motornya.

Renno muncul dengan motor ninja hitamnya. "Kita jalan-jalan dulu yaa " ucapnya sembari menyodorkan helm pada Tara.

"Mau kemana?"

"Keeee mana yaaaa " ucap Renno membuat Tara penasaran. "Udah naik aja dulu, gua nggak bakal nyulik lo kok. Sanss bos" lanjutnya dengan kekehan.

Tara pun naik ke motor Renno. Awalnya Tara kesusahan menutupi pahanya dengan rok pendeknya. Namun, Renno menyadari itu dan langsung memberi Tara jaket yang ia kenakan. Tara menerima jaket tersebut. Pikiran Tara langsung mencelos saat Ranno memberi jaketnya untuk menutupi paha Tara waktu dulu. Wajah Tara sendu mengingat kejadian itu. Kejadian tersebut terulang kembali namun, pada orang yang berbeda.

Teman Spesial Senja [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang