Mama Gamon | 3 |

3.6K 407 21
                                    

Hang over.

Hal yang dirasakan Yejin ketika pertama kali wanita itu terjaga dari tidurnya. Yejin mengerjap-kerjapkan matanya yang terasa berat pun kepalanya yang pusing luar biasa. Rasanya dia hanya meminum beberapa teguk soju kemarin, namun entah mengapa efek yang ditinggalkan begitu berat. Jika boleh, ia ingin tetap melanjutkan tidurnya pagi ini, namun kewajibannya sebagai seorang ibu menyadarkan Yejin bahwa dia harus segera bangun.

Yejin memijat pelan kepalanya yang terasa berdenyut-denyut. Ia berusaha bangkit dari ranjang namun tertahan oleh sebuah lengan yang memeluk pinggangnya posesif. Oh tidak! Yejin baru menyadari jika ia tidur dalam pelukan Namjoon. Bagaimana ini?

Tunggu, jangan bilang Namjoon tahu kemarin Yejin mabuk? Gosh! Dia pasti tidak akan bisa melihat wajah Namjoon hari ini lantaran terlalu malu.

Yejin bangkit dengan hati-hati setelah memindahkan tangan Namjoon dari pinggangnya. Mengikat rambutnya asal lalu berjalan ke pintu. Tangannya menarik gagang pintu beberapa kali sebelum menyadari ada yang janggal.

Pintunya ... terkunci? Dari luar? Astaga!

"Minchan! Seokjin! Namjin! Kalian di luar? Kalian dengar Mommy?" Yejin memanggil anak-anaknya sambil mengetuk pintu pelan. Berusaha untuk tidak membangunkan Namjoon karena ulahnya.

Kamar keduanya dan anak-anak memang saling berhadapan untuk memudahkan pengawasan. Kim triplets juga terbiasa bangun pagi karena didikannya, jadi Yejin berharap anak-anaknya bisa mendengar panggilannya sekarang.

"Minchan! Sayang? Can you hear Mommy?" Yejin mulai memerkeras suaranya juga ketukannya pada pintu. Berusaha memanggil ketiga anaknya. Sementara itu di atas ranjang, Namjoon yang mendengar keributan kecil segara terjaga dari tidurnya. Pria itu melihat istrinya yang tengah heboh mengetuk-ketuk pintu kamar. Tampak seperti orang tolol memang, mengingat mereka berdua ada di dalam, bukan di luar. Apakah Yejin masih mabuk?

"Honey, what's wrong?" Suara serak khas bangun tidur milik Namjoon sukses membuat Yejin menegang kaget. Semakin panik karena tidak ingin terjebak berdua bersama Namjoon, Yejin memerkeras ketukannya.

"Yejin, apa yang terjadi?" Kini Namjoon sudah berada di samping Yejin, masih menggunakan pakaian kerjanya.

"Namjin! Namjiiin! Open the door, please!" Yejin sama sekali tidak menggubris Namjoon. Membuat Namjoon sadar bahwa masalahnya dengan sang istri belum selesai.

"Mommy, what's wrong!"

Ah itu suara Minchan!

"Minchan, open the door now!" teriak Yejin sesegera mungkin, ia harus keluar. Ia masih tak ingin berbicara pada Namjoon dan sumpah mati, ia malu ketahuan mabuk semalam.

"How come, Mommy? Kan Mommy dan Daddy yang menguncinya dari dalam." sahut Minchan lagi, terlalu polos memang.

Ingin rasanya Yejin menjedotkan kepalanya pada pintu kamar berwarna kecokelatan ini. Entah siapa yang menguncinya dari luar, yang pasti kunci sudah tak berada di kamar ini. Yejin bersumpah akan mencincang orang yang sudah melakukan semua ini padanya. Demi neptunus!

"Minchan, where's Namjin?"

Itu suara Namjoon, suara yang terdengar masih serak. Pun kemeja kusut yang ia pakai seharian kemarin masih melekat padanya. Itu pertanda bahwa pemuda itu bahkan tidak mandi semalam.

"I'm here, Daddy. What happens?"

"Find the key of the door. Mommy kamu sepertinya kebelet dipanggil alam."

Yejin mendelik, memicingkan matanya menatap Namjoon penuh aura permusuhan. "Diam kau! Semua yang keluar dari mulutmu sudah seperti ampas sampah, Kim!"

Daddy Namjoon and Kim TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang