Namjoon yang care tapi ceroboh.
Yejin yang cuek namun cerewet.
Bagaimana jadinya jika mereka akhirnya menikah dan memiliki tiga anak kembar? Akankah Namjoon sanggup menjadi ayah yang baik sementara teman-temannya terkadang turut andil membuat kekaca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari itu Namjin sedang les piano diantar Yoongi Samchon. Hari itu Minchan sedang jalan-jalan dengan Jimin Samchon. Hari itu Seokjin sendirian di rumah. Dia berguling di tempat tidurnya ke sana kemari, merasa bosan. Tidak ada Samchon yang mengajaknya pergi. Sampai suara bel pintu terdengar dan Mommy menyuruhnya untuk melihat siapa yang datang.
"Thamchooon!" sapanya riang. Akhirnya ada satu lagi Samchon yang berkunjung ke rumahnya. Meski begitu, rasa senang Seokjin tidak bertahan lama. Samchon yang biasanya selalu terlihat tampan saat ini malah tampak menakutkan. Tatanan rambutnya awut-awutan dan wajahnya kucel tak bersemangat.
"Hyung, apakah Daddy ada?" tanya Taehyung lemas. Pikir Seokjin, kenapa Taehyung Samchon terlihat seperti ini? Apa Samchon baru saja bertemu orang jahat?
"Ada di dalam. Ayo mathuk," ajak bocah kecil itu. Tak tega melihat Samchonnya yang seperti butuh pertolongan. Saat melihat penampilan Taehyung sekarang ini, bukan hanya Seokjin yang bingung. Namjoon dan Yejin juga bertanya-tanya. Apalagi saat sampai di ruang keluarga Taehyung langsung duduk di sofa dan menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Sepertinya hari berat telah dilalui laki-laki yang lebih muda dari Namjoon tersebut.
"Seokjin boleh tolong ambilkan Samchon minum?" suruh Yejin lembut. Menghindarkan Seokjin sejenak dari pembicaraan orang dewasa.
"Baik, Mommy," ujarnya patuh. Namun bukannya langsung pergi, Seokjin menghadap Taehyung dan bertanya, "Thamchon mau air putih atau thuthu?"
"Air putih saja, Son." jawab Namjoon.
"Tapi air putih itu tidak ada rathanya Daddy."
"Kalau begitu susu."
"Thuthu kan untuk anak kecil."
"Seokjin," tegur Yejin pelan, memasang raut wajah datar yang membuat Seokjin cengengesan. Bocah kecil itu berlari ke dapur sesuai perintah ibunya. Menjelajahi lemari es untuk memilih minuman apa yang kira-kira Samchonnya suka.
"Apa masalahnya Tae? Ada yang tidak beres di kantor?" tanya Namjoon hati-hati. Taehyung mengangkat pandangan dan menatap Namjoon melas. Pria muda itu menghela napas.
"Ini tentang Nana, Hyung," ujarnya lirih. Tampak jelas kekalutan dari raut wajahnya. Membuat Yejin turut panik, mendengar nama sahabat karibnya disebut. Apa yang terjadi pada perempuan yang sangat dicintai Taehyung tersebut?
"Ada apa? Apa Nana sedang sakit?" tanya Yejin khawatir. Tadi pagi saat mereka berkomunikasi lewat whatsapp, Nana tidak mengatakan apa pun. Yejin jadi ingin meneleponnya sekarang. Namun dia masih ingin mendengarkan cerita Taehyung. Setidaknya ia harus tahu satu sudut pandang secara lengkap dulu baru bisa memastikan langkahnya tak terlalu gegabah.
"Tidak Noona. Nana sehat, tapi masalahnya lebih dari itu."
"Kenapa, Tae? Jangan berbelit-belit!" Namjoon gemas sendiri dibuatnya.
