#diRumahAja

1K 129 11
                                    

Jaga kesehatan, Noonas, karena kita sayang kalian💜
-------

Tidak harus berangkat ke kantor saat hari biasa adalah kebahagian tersendiri bagi sebagian besar pekerja, tidak terkecuali bagi Namjoon. Selain bisa mengambil kesempatan lebih untuk beristirahat, menghabiskan waktu dengan anak-anak merupakan hiburan tersendiri untuknya. Terlebih jika ada kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama, Namjoon pasti akan betah berlama-lama di rumah. Hal itu kerap terjadi saat hari libur nasional. Namun sekarang ini situasinya berbeda.

Namjoon tetap di rumah bukan karena tidak memiliki kewajiban datang ke kantor, justru karena dia wajib tidak ke kantor untuk beberapa minggu terakhir sesuai anjuran pemerintah. Wabah Covid-19 yang tengah menjangkit seluruh negeri mengharuskan sebagian besar masyarakat untuk tetap tinggal di rumah guna mengurangi risiko penyebaran virus tersebut. Jadi, karena Namjoon sangat sayang istri dan ketiga anaknya, juga karena imbauan dari kantor pusat, dia membawa semua pekerjaannya ke rumah dan menyelesaikannya dari rumah bagaimana pun caranya. Istilahnya work from home. Seperti sekarang ini.

“Proposalnya sudah kukirim melalui email tadi pagi, Hyung. Apa sudah sempat kaubaca?” tanyanya pada sosok di dalam layar yang terlihat mengecek sesuatu pada laptop pribadinya. Namjoon menunggu dengan sabar rekan kerja sekaligus sahabatnya tersebut. Mereka tengah melakukan diskusi online lantaran situasi yang tidak mendukung pertemuan tatap muka secara langsung.
 
“Ah ya, aku membacanya tadi pagi, tapi ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan,” Yoongi menanggapi dengan mode serius. Sembari berusaha fokus pada Yoongi, Namjoon bisa mendengar keributan kecil yang ditimbulkan Triplets di luar sana. Pasti mereka sedang berebut mainan. “Untuk rincian biaya, apakah nilainya tidak dapat―”

Ceklek!

“Daddy!” Namjoon menahan napas sekejap. Merasakan kaki-kaki kecil yang berlari ke arahnya dan meloncat tepat ke pangkuannya. “Oh! Hai Yoongi Samchon!”

“Hai Minchan,” balas Yoongi tidak bisa tidak ramah. “Bagaimana libur sekolahnya?”

“Membosankan Samchon! Lebih baik sekolah daripada di rumah saja mengerjakan tugas. Tidak boleh ke supermarket, tidak boleh ke kedai es krim. Aku bosaaaaan.” Rengekan Minchan mengundang tawa kecil Yoongi. Namun tidak dengan Namjoon yang merasa tidak enak. Dia lupa minta tolong Yejin untuk mengondisikan anak-anak siang ini. Istrinya itu pasti masih sibuk di dapur membuat camilan.

“Bagaimana kalau kau main dulu dengan oppa-oppamu, Princess?” bujuk Namjoon.

“Tidak mau! Main dengan Namjin Seokjin juga membosankan. Semua membosankaaaaaan.” Minchan merengek sembari memeluk ayahnya. “Daddy, aku ingin main-main ke Lotte world lagi. Apa belum boleh?”

Namjoon berdeham. “Belum, sayang. Nanti kalau dunia sudah lebih ramah, kita jalan-jalan ya. Kita pulang ke Jeju, bertemu kakek dan nenek.”

“Serius?”

“Serius.”

“Janji?” Minchan mengulurkan kelingkingnya yang mungil.

Namjoon mengkaitkan jari kelingkingnya sekilas. “Janji. Nah, sekarang pergi bermain di luar dulu ya? Daddy dan Yoongi Samchon masih harus menyelesaikan beberapa hal. Oke?”

“Oke, Dad!” Minchan turun dari pangkuan Namjoon dan segera berlari keluar dari ruang kerja ayahnya.

“Ah ya, sampaikan pada kakak-kakakmu juga supaya tidak menganggu Daddy da—”

Bam! Pintu tertutup dan tampaknya Minchan sudah tak mendengarkan perkataan sang Ayah.

Namjoon mengembuskan napasnya, meregangkan sedikit otot-otot yang kaku lantas berbalik pada Yoongi yang tampak masih memperhatikan seluruh adegan tadi di balik layar.

Daddy Namjoon and Kim TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang