One Fine Day

661 85 36
                                    

Jujur hayoo apa yang pertama kali kalian pikirkan waktu lihat foto di bawah ini?

Jujur hayoo apa yang pertama kali kalian pikirkan waktu lihat foto di bawah ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini kota Busan tampaknya sedang sangat berbahagia. Langit sangat cerah dan matahari tampak bersinar dengan cahaya yang cukup. Orang-orang berjalan kaki, sibuk menatap trotoar sambil sesekali melihat keadaan alam sekitar. Pepohonan masih cukup rindang di Busan dan ada laut yang bisa dilihat beberapa titik tertentu.

Hari ini juga Minchan sedang sangat bahagia. Tahu kenapa?

Karena akhirnya ia pergi jalan-jalan dengan Daddy setelah sekian lama. Hore! Terlebih lagi, hari ini hanya ada Daddy dan Minchan saja. Kedua kakaknya terlalu malas untuk ikut apalagi setelah tahu bahwa Daddy dan Minchan akan pergi ke Huinnyeoul Culture Village. Minchan suka laut, jadi kalau diajak jalan-jalan ke tepian laut tentu saja anak itu akan mengiyakan tanpa pengecualian. Namjin dan Seokjin terlalu malas berjalan kaki, dan Mommy terlalu lelah mengurus rumah. Pun, sejak kapan Daddy bisa dipercaya jika menggotong ketiga anaknya sekaligus untuk jalan-jalan? Bisa-bisa hanya berakhir seperti penggembala menggiring bebek.

Namjoon memarkirkan mobilnya ke basement yang berada di pintu masuk Santorini milik Korea Selatan itu. Setelah mengatur posisi dan mematikan mesin, lelaki itu keluar dari mobil diikuti Minchan yang berjaln sambil meloncat-loncat karena sangat bahagia. Gadis kecil itu berlari ke sudut parkiran mobil dan berhasil menemukan pemandangan serba biru yang menyegarkan mata.

“Uwah! Laut!” Gadis itu melebarkan tangan dan memejamkan mata. Rambut panjangnya yang hari ini dipasangkan bandana pink oleh Mommy kini berterbangan ditiup angin, tampak begitu dramatis. Namun juga manis karena senada dengan gaun panjangnya. Namjoon tersenyum melihat gadis kecilnya. Setelah memastikan mobilnya terkunci, Namjoon segera menghampiri Minchan dan menggenggam tangan mungilnya. Ada tas kecoklatan yang berisi botol air dan beberapa roti, bekal dari Mommy kalau-kalau Namjoon dan Minchan lapar.

“Sudah siap melihat laut, Princess?”

Minchan mengangguk kuat-kuat hingga bandananya sedikit bergeser ke dahinya. Hal itu membuat Namjoon tertawa gemas. “Kau sangat bahagia, Princess.”

Keduanya sudah mulai berjalan menyusuri jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh dua orang itu. “Kapan lagi bisa melihat laut dengan Daddy kalau tidak sekarang,” sahut Minchan. Matanya sibuk menyusuri laut hingga sesekali Namjoon harus mengangkat tubuhnya agar tidak tersandung jalanan tak rata yang berada di depan mereka.

Jalanan setapak itu cukup panjang, selain laut lepas, ada juga rumah-rumah di sepanjang jalan yang unik-unik dan warna-warni. Keluarga Namjoon pernah datang kemari sebelumnya. Bahkan jauh sebelum Triplets lahir ke dunia ini, dulunya Namjoon dan Yejin beberapa kali kemari untuk berpacaran. Hehe.

Mau tak mau Namjoon jadi sedikit teringat masa-masa mudanya ketika masih sibuk kerja dan mengingat bagaimana Yejin dulu pernah beberapa kali merajuk padanya karena terlalu sibuk.
 
“Mommy dan Daddy dulu pernah ke sini?” tanya Minchan yang seakan bisa membaca pikiran sang ayah.

Daddy Namjoon and Kim TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang