Kembara Kembar Nakal

818 100 25
                                    

Hallo Noona-Noona👋 Sudahkah menemukan Hyung? :(

Selamat membaca💜
____________

Libur telah tiba!

Libur telah tiba!

Hore! Hore! Hore!

“Hore!” Minchan bersorak riang ketika baru turun dari mobil yang dikendarai ayahnya. Seokjin dan Namjin mengikuti di belakang dengan tak kalah antusias. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya mereka sampai juga di lokasi tujuan wisata. Rencana liburan yang telah digadang-gadang sejak lama kini terwujud sudah.

Gadis kecil itu berlari menyusul Nana dan Taehyung yang memang sudah ada di lokasi penginapan terlebih dahulu. Dua orang pasangan itu juga turut ikut berlibur, bersama Seokjin dan Jihae, meninggalkan teman-teman mereka yang masih lajang supaya punya waktu lebih banyak untuk menemukan sang pujaan.

“Mommy, besok kita akan berenang bersama, kan?” ujar Namjin yang sudah lama merindukan berenang bersama Mommynya. Jika diingat-ingat memang sudah lama Kim Family tidak berlibur ke tempat yang memiliki wahana air. Tak heran jika Namjin begitu antusias.

“Iya sayang, malam ini kita istirahat dulu ya. Kita kan baru sampai,” ujar Yejin tersenyum. Namjoon yang berjalan di sampingnya merangkulkan satu tangan pada bahu Yejin. Membuat istrinya itu menoleh dan menangkap pandangan penuh arti Namjoon.

“Nanti kita tidur dengan Daddy dan Mommy?” tanya Namjin sekali lagi.

“Tidak sayang.” Kali ini Namjoon yang menjawab. “Karena kamar di penginapan ini banyak jadi kau tidur dengan saudara-saudaramu ya?”

Namjin berpikir sejenak. Namun kemudian mengangguk paham.

“Pokoknya bethok kita renang berthama ya, Mommy?” Seokjin kecil menyahut tiba-tiba.

“Iya.” Yejin sekali lagi tidak bisa menolak permintaan anak-anaknya tersebut. Dua jagoannya memang terlalu menggemaskan.

Namun ibarat kata pepatah, manusia bisa berencana, tapi Tuhan yang berkuasa.

Esok harinya, ketika Seokjin dan Namjin sudah siap dengan ban pelampung yang mereka pompa sendiri, Yejin malah masih berdiam di kamar dengan raut wajah yang tampak lelah. Seluruh tubuhnya dibalut pakaian panjang, lengkap dengan syal yang melilit bagian leher dan masker yang menutupi separuh wajah.

“Mommy? Mommy thakit?” tanya Seokjin, berlari menghampiri Yejin yang membawa secangkir teh hangat dalam genggaman. Perempuan itu menggeleng, membuka maskernya dan tersenyum lembut pada dua anaknya.

“Mommy kenapa?” Namjin pun turut mendekati ibunya. Menyentuh punggung tangan Yejin bermaksud memeriksa suhu. Tidak ada yang janggal. Tangannya diangkat lebih tinggi ingin menyentuh kening Yejin, tapi tidak sampai. Yejin sedikit menunduk supaya Namjin bisa memeriksanya. Tidak ada yang janggal juga. Mommy sakit apa?

“Maaf ya, Sayang. Mommy tidak bisa menemani kalian renang hari ini,” ujar Yejin dengan suara begitu pelan. Disesapnya cairan hangat dalam cangkirnya perlahan. Mengundang tatapan iba dari Seokjin.

“Apa themalam Mommy kedinginan? Apa penghangat ruangannya tidak dinyalakan?”

“Tapi Mommy tidak demam.”

“I-iya. Ah pasti Daddy lupa menyalakannya. Mommy merasa sedikit tidak enak badan.”

“Mommy bohong, kan?”

“Mommy tidak bohong Namjin. Uhukk uhukk!” 

Bibir Namjin sontak cemberut. Gagal sudah rencananya untuk bermain air dengan Mommy. Padahal penginapan yang mereka tempati sekarang ini punya kolam renang yang cukup luas. Ada seluncur airnya pula dengan area khusus anak-anak yang kedalamannya dangkal.

Daddy Namjoon and Kim TripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang