Rania berjalan cepat menuju ruang osis. Hari ini dia harus ke ruang osis karena harus menyerahkan data-datanya sebagai anggota osis baru. Kemarin lusa pengumuman osis baru yang diterima dan Rania diterima sebagai anggota baru osis kelas 10.
Sesampainya dia didepan ruangan OSIS dia mengetuk pintu ruangan OSIS.
"MASUK!" Terdengar teriakan seseorang dari dalam yang menyuruhnya masuk.
Rania membuka pelan pintu ruang osis. Ruangan osis saat itu sepi, hanya ada dua orang didalam entah siapa dua orang itu duduk memunggunginya, mereka seperti sedang sibuk entahlah. Rania memasuki ruangan osis, dia menghampiri kedua orang itu, mereka masing-masing cewek dan cowok.
Rania dengan sedikit gugup menghampiri kedua orang yang tampak sibuk itu, salah satu dari mereka sibuk mengetikkan sesuatu pada laptop yang ada di pangkuannya, sedangkan yang satunya sedang membaca kertas yang dia pegang.
"Permisi kak," sapa Rania sopan
Cowok yang sibuk melihat-lihat kertas yang ada di tangannya melirik sekilas wajah Rania. Dia Barra, ketua osis SMA Nusantara. Setelah beberapa detik memperhatikan wajah Rania dia seperti mengenal pemilik wajah itu. Namun beberapa detik setelahnya dia memalingkan wajah, merasa tak peduli. "Ada apa?" tanyanya santai.
"A-aku mau ngasi data aku sebagai anggota osis baru kak," ucap Rania gugup
"Kok lo telat? Seharusnya sehari setelah pengumuman lo ngumpulin data itu," ucap laki-laki itu masih santai.
Prisil menghentikan aktivitas mengetiknya kemudian mendongak kearah Rania yang masih berdiri kaku di tempatnya.
Rania tertunduk.
"Maaf kak, tapi kemarin aku nggak masuk sekolah, makanya aku ngga ngumpulin data.""Yaudah nggak apa-apa, sini mana data lo?" tanya Prisil
"Ini kak" Rania menyerahkan selembar kertas HVS yang berisi data lengkapnya.
Prisil membaca kertas itu sekilas.
"Nama lo Rania? Rania Anastasya?" tanya PrisilRania mengangguk.
"Oke Rania, nanti pulang sekolah ke aula, kita ada pertemuan osis, mau perkenalan. lo udah tau, kan?" tanya Prisil lagi.
Rania mengangguk. Ya, dia sudah tahu info itu dari teman sekelasnya yang juga adalah anggota osis baru.
"Lo harus dateng tepat waktu, nggak boleh telat kalo nggak mau nama lo di coret dari keanggotaan osis."
Rania meneguk ludahnya "I-iya kak, aku nggak bakal telat, aku permisi mau keluar."
"Iya," ucap Prisil singkat, sedangkan Barra hanya mengangguk datar.
Rania keluar dari ruang OSIS dan berjalan menuju kelasnya karena sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai.
"Mereka habisin waktu keluar main di ruang osis? Berdua? Gila nanti kalo...." Rania menggeleng. "apaan sih lo Ran," batin Rania.
﹏﹏
"Ran, nggak pulang bareng?" tanya Anita, teman sebangkunya sejak empat bulan terakhir dari pertama kali dia bersekolah di SMA Nusantara.
"Nggak, lo duluan aja, gue ada perkenalan osis."Rumah Anita dan Rania memang searah, oleh karena itu mereka selalu pulang bersamaan menaiki kendaraan umum.
"Oh gitu, terus ntar lo pulang sama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Barrania (Completed)
Teen FictionAda kalanya orang yang lama berpisah di pertemukan kembali dengan caranya masing-masing.