Hari ini adalah hari pertama Rania menggantikan Prisil menjadi sekretaris. Dan memang baru hari pertama dia bekerja dia sudah disuguhkan beberapa tugas. Mulai dari membuat susunan ekskul yang masih aktif di SMA Nusantara, susunan struktur osis, melanjutkan mengetik nama anggota-anggota baru osis beserta biodatanya yang belum selesai dikerjakan Prisil dan beberapa tugas lain.
Hari pertama saja sudah begini, bagaimana hari-hari berikutnya? Oke, ini memang waktunya bukan sehari tetapi pekerjaan hari-hari selanjutnya pasti lebih berat lagi. Ini tak seperti apa yang dibayangkannya. Bagaimana Prisil bisa betah menjadi sekretaris osis? Ini sangat berbeda dari pekerjaannya sewaktu di SMP dulu.
Rania dengan telaten mengetikkan ekskul-ekskul yang masih aktif di SMA Nusantara beserta pembina dan kelebihan dari ekskul tersebut.
"Hai Ran," sapa Arga yang baru memasuki ruang OSIS.
Rania menatap orang yang menyapanya sekilas kemudian kembali lagi menatap laptopnya, dia tak boleh salah.
"Serius amat."
"Sstt, gue lagi konsentrasi." Rania berusaha fokus dengan pekerjaannya.
"Yaudah deh gue nggak ganggu." Arga duduk di kursi kosong samping Rania.
"Mau gue bantuin?" tawar Arga.
Rania menggeleng. "Nggak usah deh, gue bisa sendiri kok," tolak Rania halus.
Arga mengangguk.
"Ran?" panggil Arga.
"Apa?" tanya Rania yang masih fokus pada laptopnya.
"Dia udah pergi," ucap Arga dengan nada sedih.
"Ntar deh curhatnya kak, gue lagi sibuk," selak Rania.
Arga berdecak. "Cepetan selesein, gue mau curhat," ucap Arga dengan nada sok memerintah.
"Bawel."
Arga tak tahu, kenapa dia memilih Rania sebagai teman curhat. Arga merasa, Rania adah orang yang sangat bisa membantunya walaupun dia baru kenal dengan Rania.
Rania men-save file yang baru saja dia ketik. Lalu menatap Arga.
"Lo mau curhat apa?" tanya Rania kepada Arga.
"Gue belum bisa deketin dia."
"Lo mah, seminggu lagi dia balik kok, tenang aja."
"Barra pasti udah bilang good bye ke dia, atau safe flight atau kata perpisahan lain," ucap Arga dengan wajah sok sedihnya.
Rania tertawa merasa lucu dengan ekspresi Arga "hahaha...muka lo parah banget. Kayak bukan wakil ketua osis tau nggak."
"Lo mahh...."
"Gue tumben banget temuin cowok kayak lo. Curhat alay banget, lo jadi kayak anak SMP yang sedang curhat sama kakaknya tau nggak."
"Dasar lo ya, adik kelas macam apa lo," ucap Arga dengan nada orang sok marah.
"Udah deh udahh. Didepan dia aja lo sok cool, Sok cuek. Padahal mah ngarep."
KAMU SEDANG MEMBACA
Barrania (Completed)
Teen FictionAda kalanya orang yang lama berpisah di pertemukan kembali dengan caranya masing-masing.