Suasana kelas X IPA 2 sedikit ribut, pasalnya guru yang memiliki jadwal mengajar tidak datang hari ini. Tidak tahu apa alasannya, tadi ketua kelas sudah mencarinya di ruang guru, dan hasilnya tidak ada.
"Ran, gimana kemaren perkenalan osisnya?" tanya Anita basa basi.
"Biasa doang," jawab Rania tak acuh.
"Oh gitu, pasti banyak cogan ya? ketua osisnya aja ganteng gimana anggotanya ya? Gimana kak Barra Ran? Baik nggak? Lo tau kan Kak Barra itu ketua OSIS yang cool, ganteng, Ya Allah idaman banget deh pokonya," ucap Anita sambil senyum senyum tidak jelas seperti membayangkan sesuatu.
"Ahh lo mah, pikirannya cowo mulu."
"Yaelah Ran, wajarlah cewek itu mengidam-idamkan cowok kayak Kak Barra. Ganteng, cool, Ketos lagi"
"Serah lu Ta, tapi jangan berani-berani lo deketin dia, dia udah punya pacar."
"Gue tau kali Ran, pacarnya itu kak Prisil kan? sekretaris osis yang cantik itu?"
"Hm..." Rania membalas dengan gumaman.
"Lo tau kak Arga? Dia juga ganteng gilee uhh."
"Ahh lo mah."
Anita hanya terkekeh melihat Rania yang mulai jengah dengan topik yang dia bahas.
﹏﹏
Suasana kantin cukup ramai, Rania dan Anita duduk di salah satu meja kosong, itu adalah satu-satunya meja kosong yang ada disana. Semua telah terisi penuh.
"Untung kita dapet meja ini Ran "
"Iya, lo mau apa? Biar gue yang beli."
"Gue mau batagor aja sama es teh manis"
"Oke, gue mau beli dulu ya"
Rania bangkit dari duduknya, dan pergi membeli makanan.
Setelah beberapa menit menunggu, pesanannya jadi.
Ia membawa nampan berisi 2 piring batagor dan 2 gelas es teh manis.Belum sampai di kursinya, Rania melihat 2 orang yang duduk di mejanya, bersama Anita. Rania menghampiri mereka dan duduk di kursinya tadi.
"Ehh Rania, maaf ya kita duduk disini karena semua udah penuh," ucap salah seorang yang duduk di kursinya meminta izin.
"Iya, nggak apa-apa kok kak," ucap Rania tersenyum
Yang duduk di bangku mereka adalah Prisil dan Barra, Barra tampak cuek dan memilih memakan makanannya.
Rania menaruh makanannya diatas meja.
"Bentar ya ta, gue mau ngembaliin nampan dulu."
Anita mengangguk. Rania kembali ke tempat penjual tadi dan mengembalikan nampan yang dia pakai tadi. Setelah selesai, dia kembali ke mejanya.
Ia duduk disamping Anita dan dihadapannya duduk Barra, sang ketua OSIS yang cuek menurut Rania. Dia memang tampan tapi menyebalkan.
Mereka makan dengan keheningan, tidak ada percakapan diantara mereka.
"Kak Barra cuek banget ya?" bisik Anita bertanya.
Rania mengangguk, dia memang cuek, judes, uhhh Rania pengen sekali mencakar wajahnya yang dikagumi banyak gadis itu. Huh, Rania jadi greget sendiri. Menurut Rania Barra sama sekali tidak menarik, hanya fisiknya doang yang menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barrania (Completed)
Teen FictionAda kalanya orang yang lama berpisah di pertemukan kembali dengan caranya masing-masing.