Barra menepikan motornya didepan rumah Prisil.
"Bar, gue mau ngomong sesuatu sama lo."
Barra melepaskan helmnya, Prisil turun dari motor Barra.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Barra
"Bar, sebenernya gue mau—" Prisil tak melanjutkan perkataannya.
Barra yang bingung menaikkan alisnya. "Ada apa?"
"Gue lo tau kan kalo gue sayang sama lo, tapi ini beda, dan gue capek sama ini semua."
"Terus?"
"Kita udah pacaran hampir tiga bulan tapi dia nggak pernah keliatan cemburu atau nggak suka. Gue tau emang kita nggak bener-bener pacaran, kita cuma—" Prisil memberi jeda, "lo tau lah, tapi lo liat kan? Dia sama sekali nggak apa-apa ngeliat kita, terkadang gue sedih sih. Kenapa kita harus pura-pura? Ini nggak mempan banget buat bisa liat dia suka atau nggak sama gue. Seharusnya gue harus lebih berani ngomong tentang perasaan gue ke dia nggak harus pura-pura sama lo. Gue mau kita berhenti pura-pura."
Barra menghela napasnya. "Gue ngerti kok Sil, gue bantuin lo ikhlas. Tapi kayaknya dia emang nggak peka banget. Gue bakal bantu lo supaya dia bisa sadar sama perasaan lo. Gue yakin banget dia suka sama lo juga. Tapi dia berusaha buat nyembunyiin. Tau nggak sih, menurut gue pura-pura pacaran adalah cara tergila Sil."
"Makasi banget ya Bar, lo emang sahabat terbaik gue. Gue juga nggak tau kenapa gue bodoh banget pake cara gila ini."
Barra tersenyum sambil mengacak pelan rambut Prisil. "Yaudah gue balik dulu ya."
Prisil mengangguk kemudian tersenyum.
Barra menstater motornya lalu mengemudikannya, ia mengemudikan dengan pelan, tetapi setelah jauh dari pandangan Prisil, dia mengemudikan motornya dengan cepat.
﹏﹏
Ponsel Rania berdering, menandakan ada telepon masuk. Ia langsung mengambil ponselnya yang berada diatas kasur.
Dia melihat caller id si penelpon, lalu menggeser tombol hijau.
"Hallo Anita, ada apa?"
"Ada hot news Ran"
"Apaan?"
"Kak Prisil putus sama kak Barra!" seru Anita diseberang dengan hebohnya
"Terus?"
"Ya, gaada lo bisa cek ig nya kak Prisil , terus lo liat captionnya"
"Nggak penting, apa cuma itu doang yang lo mau bilang? Gue matiin nih"
"Iya, bye"
Rania memutus sambungan telepon itu.
Rania jadi penasaran dengan apa yang dikatakan Anita. Apakah benar Barra dan Prisil putus? Akhirnya, dengan kadar kekepoan yang tinggi, ia membuka aplikasi instagramnya dan mencari instagram milik Prisil. Ia memang sudah saling follow dengan Prisil, sehingga mudah saja mencarinya.
Ia men-stalk Instagram Prisil, sekali-sekali menjadi Stalker tidak apa-apa kan?Dia mendapati foto Prisil dengan Barra di post terbaru, ia membukanya dan melihat captionnya
"Idk what i feel now. God please take him to me. I miss moment when we was together"
KAMU SEDANG MEMBACA
Barrania (Completed)
Teen FictionAda kalanya orang yang lama berpisah di pertemukan kembali dengan caranya masing-masing.