06. Dare

7.5K 409 5
                                    

"Ran, ikutan main TOD yuk sama temen-temen kelas," ajak Anita.

Rania yang sedang duduk santai di bangkunya sambil memainkan laptopnya jadi mendongak kepada Anita. 

Jam pertama hari ini kosong karena para guru mengikuti rapat mendadak bersama kepala sekolah.

"Ngapain sih main permainan gila kayak gitu," ucap Rania jengah.

Rania kembali kepada laptopnya. Dia sangat tidak suka bermain Truth or Dare atau biasa disebut dengan TOD. Permainan itu mengharuskan para pemainnya untuk memilih antara jujur atau tantangan. Kenapa Rania mengatakan bahwa itu permainan gila? Karena pertanyaan dan tantangan yang diberikan sungguh gila.

Pernah Rania mengikuti permainan itu di SMP-nya dan dia memilih jujur atau truth, dan setelah itu dia ditanyai apa warna celana dalam yang dipakainya saat itu. Gila kan? Untung yang ikut bermain hanya teman-teman perempuannya saja saat itu.

"Jadi lo takut nih?" goda Anita.

Rania menghela napasnya "Oke gue ikut."

Tidak mau dibilang pengecut atau sebutan-sebutan lain oleh Anita, Rania akhirnya memutuskan untuk mengikuti permainan konyol itu.

Rania dan Anita akhirnya duduk diantara cewek-cewek kelas X IPA 2.

"Yaudah, kita mulai ya," ucap Sandra, salah satu teman kelas Rania.

"Iya," jawab semua orang yang ada disana kompak, kecuali Rania. Rania tampak malas mengikuti permainan itu.

Sandra memutar bolpoin berwarna hitam yang entah milik siapa. Hingga akhirnya tutup bolpoin itu menghadap ke arah Anna.

"Anna." ucap gerombolan cewek-cewek itu serempak, kecuali Rania. Sungguh, dia sangat malas bermain permainan konyol itu.

"Truth or Dare?" tanya Sandra.

"Truth," jawab Anna malas.

"Payah lo," komentar Sandra. "ada yang mau ngasi pertanyaan?" Lanjut Sandra.

Evelyn mengangkat tangannya. "Gue."

Sandra mengangguk. Evelyn membuka suaranya. "Berapa mantan lo? Sebutin dan siapa orang yang lo suka saat ini? Harus jujur loh ya, oh iya satu lagi. Selama sebulan belakangan ini, siapa aja yang udah nembak lo?"

Anna mengha napasnya "pertanyaan lo banyak banget."

"Jawab aja kali."

Anna berdecak, "mantan gue cuma dua. Gue mau sebutin paling kalian nggak kenal."

"Sebutin aja kali."

"Yaudah, mantan pertama gue itu namanya Tama, gue pacaran sama dia itu semingguan lah dan itu pas gue kelas delapan. Mantan terakhir gue namanya Robi, gue pacaran sama dia lumayan lama, dari setelah UN dan gue putus setelah dua minggu gue sekolah disini. Biar kalian nggak nanya-nanya lagi tuh gue kasi tau berapa lama gue pacaran," jelas Anna. "Yang gue suka saat ini, gue nggak tau sih gue suka atau nggak sama dia. Tapi gue lagi sering mikirin Kak Aldo, kakak PMR. Terus selama sebulan belakangan ini, gue gapernah di tembak sih, tapi gue diajak balikan lagi sama Robi dan gue tolak. Cukup kan?"

Barrania (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang