Sweety Venus - Chapter 15

9.5K 933 307
                                    

Oh...

My...

God...

Baru saja tadi pagi Diana berdoa supaya pria di depannya ini tidak akan muncul dihadapannya kembali. Tapi yang terjadi malah pria itu duduk di depannya bersandar di punggung kursi memasang senyum yang selalu membuat hati Diana berdesir. Kenapa Tuhan tidak mengabulkan permohonannya? Bukankah Diana sering melakukan kebaikan setiap harinya? Atau jangan-jangan karena ia dikatakan anak durhaka oleh Ibunya sendiri makanya doa tersebut tidak terkabul.

Jadi, sekarang apa yang harus ia lakukan? Pura-pura pingsan itu sangat mustahil apa lagi berteriak 'ada seorang pencuri selangkangan di depannya' sangat jelas mustahil karena yang ada di depannya ini seorang aktor terkenal.

Jadi apa yang harus Diana lakukan???

Dengan bodohnya Diana mengambil sendok teh tadi. Menutup mata dan bersembunyi di balik sendok tersebut seakan itu bisa menyembunyikan wajahnya. Tak lama suara kekehan Ethan menyadarkan Diana bahwa cara tersebut sia-sia.

"Shit," bisiknya merutuki kebodohannya sendiri.

Dengan sisa harga diri yang Diana punya, ia meletakkan sendok tersebut dengan berkelas di piring sebelum menatap Ethan.

Diana berdeham sebelum menyapa Ethan. "Woah. Lihat siapa yang datang? Lama tidak bertemu, Ethan O'Connor. Suatu kehormatan Anda ingin mengunjungi toko bunga kami."

Seketika tawa Ethan lepas mendapat perhatian dari banyak pengunjung. "Yeah, harus kuakui. Aku menghargai usahamu untuk berakting di depan seorang aktor." Ethan mengedipkan sebelah matanya.

Dengan cepat wajah Diana memerah menahan amarah karena Ethan telah berani menertawai dirinya. Dan sepertinya Ethan sudah sadar dengan kelakuannya. Bagaimana tidak? Kau itu tidak pandai berbohong. Dan parahnya kau malah berakting di depan seorang aktor yang banyak digandrungi wanita dari anak kecil hingga manula. Rutuk Diana dalam hati.

Diana mendengus lalu meminum coklat panasnya.

"Kau makan terlalu banyak." Ethan membuka topik lain.

"Bukan urusanmu."

"Bagaimana jika kau gemuk?"

"Bukan urusanmu."

"Nanti kau tambah pendek."

Diana menggeram di bagian pendek. Lalu berkata dengan penuh penekanan, "Bukan urusanmu."

"Sudah seharusnya menjadi urusanku, Diana. Bagaimana jika kau membuatku kewalahan lagi?"

Seketika Diana terdiam dengan mata membesar. Kalimat Ethan terakhir membuat ia mengingat kembali saat ia mabuk.

Ethan yang sadar dengan sikap diamnya Diana membuatnya ingin sekali menjahili wanita itu. Dia memajukan tubuhnya dan Diana memundurkan tubuhnya hingga bersandar di punggung kursi. "Kau sudah ingat, sugar."

Blush...

Itu bukan pertanyaan tetapi pernyataan. Dan Diana mengakui jika ia kalah telak.

'Ingat Diana... Kau masih punya harga diri...' batinnya menyemangati.

"Ingat apa, Mr. O'Connor? Dan jangan panggil aku sugar, aku mempunyai nama." Diana pura-pura bingung.

Ethan mengangkat alisnya dalam pertempuran kecil mereka sekarang ini. Dia kira, Diana akan kalah tapi rupanya wanita itu masih berjuang walau tidak mempunyai senjata sama sekali. Dan itu membuat adrenalinnya terpacu seperti saat ia mengambil adegan meloncat dari lantai paling atas gedung pencakar langit langsung terjun bebas di udara sebelum membuka parasutnya yang di mana banyak gedung menjulang di setiap sisi yang bisa membahayakan keselamatan hidupnya. Atau saat adegan di mana ia harus merelakan tubuhnya di senggol kereta api yang sedang melaju. Sangat penuh adrenalin... Dan sekarang, hanya duduk berhadapan dengan Diana bisa membuat adrenalinnya kembali terpacu. Dan hal ini mengalahkan rekornya yang hampir di tabrak kereta api.

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang