Sweety Venus - Chapter 54

7K 796 97
                                    

"Apa mereka tidak bisa memiliki anak?" tanya Ethan yang menyentak pemikiran masa lalu Diana.

Diana mengerutkan dahinya berfikir keras. "Tidak... Aku masih ingat ada dua orang anak di sana... Kembar."

"Irina memperlakukanku layaknya anak kandung. Menyuapiku makan, bermain, tertawa bersama... Tanpa kedua anaknya yang menurutku lebih tua beberapa tahun dariku. Tidak... Salah satu dari anaknya pernah bermain denganku. Dan jujur aku hampir melupakan Maria di sini."

Diana memasang wajah muram. "Kebahagiaan itu tidak berjalan semestinya. Mike sering tidak pulang membuat Irina muram. Ia pulang hanya untuk memeriksa keadaanku. Tiap ia pulang, mereka akan bertengkar. Aku tahu, kemana Mike saat pria itu tidak pulang beberapa hari ke Kanada. Ia pasti menemui Maria —itu hasil tangkapan pendengaranku saat mereka bertengkar."

Mata Diana mengabur karena air mata. "Suatu malam Mike pulang dengan keadaan mabuk. Irina yang sudah muak dengan sikap Mike yang masih saja menyimpan Maria membuat ia lepas kendali. Irina meminta Mike menandatangani surat cerai, tapi Mike tidak mau karena Maria yang memintanya... Aku menangis. Irina yang sudah kuanggap Ibuku sendiri harus dipukul. Aku membenci pria itu..."

Diana merasakah sentuhan hangat di pipinya. Ia menoleh dan mendapati Ethan menatapnya lembut. Ethan menyapu air mata Diana yang tumpah.

"Tapi aku juga menyayanginya... Setelah hari itu Irina tidak pernah keluar dari kamarnya. Aku yang masih belum paham akhirnya bertanya pada Mike."

"Papa, apakah Irina sakit?"

Mike tersenyum seraya memasukkan semua pakaian Diana ke dalam koper. "Ya. Ayo, kita akan terlambat. Kau ingin bertemu dengan Mama, bukan?"

Diana membasahi bibir bawahnya sebelum bercerita kembali. "Dan semenjak aku pulang, Mike selalu berada di rumah kami. Aku yang masih kecil berfikir jika keluarga sebenarnya adalah hanya kami bertiga. Tidak ada Irina dan kedua anaknya... Hingga aku menginjak high school, emosiku berubah-ubah dengan drastis. Memikirkan keluargaku yang tidak berjalan dengan semestinya dan juga hal lain-lain."

Selesai berbicara, Diana menghela nafas dalam.

"... Aku terharu. Thanks, by the way."

Diana mendongak. "Aku kira kau akan jijik padaku."

"Tapi aku semakin menempel padamu."

Diana memerah. Saat Diana membenarkan tentang desas-desus dirinya, Ethan dengan tegas meminta Diana menceritakan hal itu dengan alasan ingin mengetahui Diana luar dalam. Dan ia bisa lihat, apakah Ethan akan pergi meninggalkannya setelah ia bercerita, atau tetap tinggal. Dan pria itu tetap di sini. Dan semenjak pria itu menyatakan perasaannya, ia selalu menunjukkan rasa cinta yang berlebihan pada Diana.

"Berhentilah berfikir jika keluargamu adalah keluarga yang buruk. Tiap orang mempunyai pemikiran yang berbeda tentang suatu komitmen. Apalagi jika seumur orang tuamu. Mereka lebih memikirkan kasih sayang dibandingkan cinta." Ethan menangkup wajah Diana.

Diana kembali memasang wajah muram. "Maka dari itu, aku hanya ingin menikah dengan pria sederhana. Tidak kaya dan mewah." Ethan mengangkat alisnya dan Diana kembali angkat bicara. "Karena semua pria itu sama saja. Mereka tidak akan puas. Apalagi jika memiliki harta lebih, mereka pasti mencoba mencari wanita lain."

Ethan tertawa terbahak-bahak. "Aku tidak seperti itu, sugar. Percayalah orang yang akan kunikahi hanya dirimu seorang." Diakhiri ciuman tegas di hidung Diana.

"Tanpa wanita lain?"

Ethan menggeleng. "Tidak ada wanita lain di antara kita. Aku berjanji."

"Merah dan pirang?"

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang