Sweety Venus - Chapter 29

7.8K 885 129
                                    


Ya. Red...

Entah kenapa mendengar kata itu dari mulut mereka membuat Diana lega. Diana tidak dapat menahan senyumannya. Baru saja ia ingin membuka mulutnya, Venus langsung mulai bicara panjang lebar.

"Astaga. Apa kau sakit?"

"Kenapa harus Ethan?"

"Pria itu bajingan, Sweety..."

"Semenjak kapan kau berpacaran dengannya?"

"Apa dia menghamilimu?"

"Ya Tuhan... Dia menidurimu?!"

Diana kebingungan, lebih tepatnya kewalahan. Ia bingung ingin menjawab pertanyaan siapa dulu. Dan ia juga tidak tahu masing-masing dari mereka yang mana pertanyaannya. Baru saja Diana membuka mulutnya, Venus mulai angkat bicara lagi.

"Pantas saja, kemarin kau bertanya apa kau masih perawan atau tidak..." desis Helena membuat Hera dan Inanna menahan nafas.

"Astaga Diana... Kenapa harus Ethan! Apa dia memperkosamu?!" ujar Inanna geram.

"Sudah berapa hari kau hamil?!" tuntut Hera dengan suara keras.

Diana yang mendengarnya memerah. Ia melirik kanan kiri dimana para pengunjung yang menatap meja mereka dengan wajah penasaran.

"Bisakah kecilkan suara kalian?" bisik Diana.

Venus mulai tenang, mereka kembali duduk di kursi masing-masing.

"Tidak. Ethan belum menidurinya," ujar Helena yang sudah tenang, melirik Diana disampingnya. "Aku tahu itu."

Hera dan Inanna menghela nafas lega.

"Seharusnya kau sudah mencium berita ini, Clever," kata Hera tapi matanya melirik Diana. Mengingat Inanna bekerja di salah satu stasiun televisi.

Inanna menggeleng menatap Diana, "Aku dalam masa cuti, dan anak-anakku tidak ingin jika aku berhubungan dengan teknologi selama cuti. Aku sama sekali tidak tahu, seriusan." Inanna mengambil minumannya dan menghabiskannya hingga tandas. "Jadi kenapa harus Ethan, Sweety. Serius, dia itu seorang bajingan. Mungkin kau tidak tahu bagaimana Ethan diluar sana tapi demi Tuhan, dia...sangat brengsek!"

Diana sedikit kesal kepada Inanna. "Tidak. Dia bukan bajingan seperti yang kau tuduh, Clever."

"Dengan membawa wanita setiap malamnya kau bilang bukan bajingan, Sweety?"

"Jangan lupakan dia berasal dari Hollywood. Bisa saja dia melakukan pesta ganja di mansionnya dulu." Helena menambahkan.

Sekarang Diana menatap Helena Hera bergantian. Dia merasa tidak terima jika Venus menjelekkan Ethan. "Aku tahu, Ethan memang bajingan, tapi dia tidak seburuk yang kalian pikirkan... Bukankah semua pria itu bajingan? Jadi apa salahnya aku...bersama Ethan."

Diana memang tahu Ethan bukan pria baik-baik. Helena sering menggosipkan perilaku buruk Etha. Jika di layar televisi, Ethan akan dipuja. Tapi jika di belakang layar, pria itu akan melakukan seks bersama wanita asing yang berbeda tiap malam. Sebagai bukti, Venus sering memergoki Ethan mencumbui wanita di bar dan mereka akan berakhir di salah satu kamar yang disediakan bar mewah.

"Percalah... Ethan tidak seburuk yang kalian pikirkan," ulang Diana berbisik. Sedangkan Venus hanya syok. Diana tahu, Venus pasti berpikir jika Diana sudah gila. "Dia memang tinggal di Los Angeles, dulu. Tapi semenjak beberapa temannya menyarankannya pindah ke New York, pria itu melakukannya. Lagi pula Hollywood tidak seburuk yang kita pikirkan, oke. Ethan tidak sebodoh itu memilih teman. Ia tahu mana yang baik dan buruk."

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang