Sweety Venus - Chapter 47

7.5K 846 143
                                    

Sudah satu minggu Diana dan Ethan berada di Jakarta, menyelesaikan syutingnya. Dan sekarang mereka berada di sebuah kedai yang tidak ramai. Tapi tetap saja Ethan memakai kacamata hitam dan topi. Saat di tanya, pria itu hanya bilang untuk berjaga-jaga. Ia tidak ingin saat jadwal makannya harus di ganggu dengan groupies atau fans gilanya dari Indonesia.

Diana terkikik geli mendengar candaan Ethan seraya memakan sandwich. "Jadi lusa kita akan ke Eropa?"

Ethan menceritakan jika dia memiliki jadwal syuting terakhir dan itu berlokasi di Eropa.

"Bukan besok, Sugar. Tapi minggu depan."

Diana mengerutkan dahinya halus. "Bukankah pekerjaanmu sudah selesai di sini?"

Ethan mengecup bibir mungil Diana lalu tersenyum jahil. "Bukankah kita masih ada urusan di Raja Ampat?"

Butuh berapa detik untuk Diana memahami apa yang Ethan maksud. Dan itu sialnya membuat Diana kembali memerah. Astaga... Membayangkan dirinya akan melakukan bulan madu bersama Ethan membuat ia panas dingin. Ugh!

Baiklah... Kata 'BULAN MADU' itu hanya Diana yang mengartikannya. Ia tahu Ethan tidak menganggap seperti itu. Tapi yang benar saja? Wanita mana yang tidak menganggap liburan mereka bersama orang tercintanya hanya sebatas kata 'LIBURAN'. Tidak, bagi Diana... Liburannya kali ini ia anggap sebagai bulan madunya.

Diana dapat merasakan wajahnya memerah. Kyaaaaa...!

"Godness. Kau berpikiran kotor, sugar." Ethan terkekeh.

Diana mengerjapkan matanya, menggeleng kepala untuk menyingkirkan pikirannya lalu menatap Ethan dengan dongkol. Pria ini...! "Aku tidak memikirkan hal kotor!"

Ethan mengangkat alisnya menatap Diana dengan senyum jahilnya. "Really? Dengan wajah merah dan jeritan kyaaaa...!" Ethan mempraktekkan apa yang baru saja Diana lakukan yang sedikit berlebihan.

Alhasil Diana menganga. Pria ini seorang cenayang! Ia bisa membaca pikiran Diana!

Diana memukul bisep Ethan tepat saat ponsel Ethan berdering. Dan untung saja kali ini pria itu telah mengganti nada deringnya yang lebih manusiawi.

Ethan melirik nama yang tertera di layar ponsel. "Ini dari produser. Aku harus mengangkatnya."

Diana mengangguk, tersenyum. Ethan berdiri mencium bibir Diana lalu beranjak dari sana mencari tempat yang cukup sepi.

Sepeninggalan Ethan, Diana kembali makan. Ia tidak sengaja melirik seseorang berambut gelap dengan topi, masker dan kacamata yang menutupi wajahnya, hanya melewati dirinya. Diana yang seakan tak ambil pusing, kembali melanjutkan makannya.

Tapi detik berikutnya ia merasa janggal saat menatap kaca dinding di depannya yang memantulkan dirinya dan juga orang tadi yang masih berdiri di belakang, memandang kearahnya. Dengan cepat Diana menoleh dan orang itu langsung membalikkan tubuh dan berjalan keluar dari kafe tersebut. Diana tetap memperhatikan sosok tadi yang sudah menaiki taksi meninggalkannya hingga Ethan datang.

"Ada apa, Diana? Kau melihat Venus?" candanya.

Diana menatap sekali lagi ke arah luar lalu menatap Ethan. "Tidak ada apa-apa."

***

Setelah percakapan mereka 3 hari lalu di kafe, Ethan rupanya memegang teguh janjinya -yang bahkan lebih cepat dari yang Diana pikirkan-. Diana kira mereka akan berada di Jakarta selama satu minggu sebelum kembali ke Raja Ampat. Tapi rupanya Ethan hanya perlu menyelesaikan pekerjaannya di sini dalam 3 hari.

Yang artinya Diana sangat senang karena ia dan Ethan akan berbulan madu! Berdua! Tanpa adanya Rachel dan Maxie!

Terima kasih Tuhan...

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang