Diana menggeleng keras. "Nate, tenangkan pikiranmu— oke, oke! Aku ikut denganmu!" Diana sangat ketakutan saat Nate kembali mengeluarkan pisau lipat.
Wajah Nate sedikit demi sedikit melunak. Ia menghela nafas lega dan tertawa senang.
"Buang itu, Nate. Itu akan menyakitiku." Diana berusaha mengulur waktu seraya melirik ke belakangnya.
"Lihat, kau memilihku." Kembali Nate tertawa.
Namun tawanya berhenti saat ia mendengar suara sirine. Dan mereka berdua dikepung mobil-mobil polisi. Dengan cepat Nate menarik Diana mendekatinya dan menekan pisau yang ia pegang ke leher Diana. Seluruh polisi keluar dan mengarahkan masing-masing senjata mereka membidik Nate. Otomatis kepala Nate penuh dengan laser merah.
"Nathan Prince, Anda sudah dikepung. Harap menjatuhkan benda tajam di tanah!"
"Nathan?" Diana berbisik dengan kerutan di dahinya. Ia baru tahu nama asli dan nama keluarga pria itu. Selama menjadi tetangganya, Nate hanya memperkenalkan dirinya sebagai Nate.
Nate menggeleng. Dia berjalan mundur dengan pelan seraya membawa Diana. Ethan yang melihat itu langsung tegang.
"Lakukan." Ethan berbisik.
Dan satu peluru menembus lengan Nate membuat pria itu terkejut. Begitupun Diana, wanita itu refleks mundur hingga tidak sengaja mendorong tubuh Nate. Nate tersengkang oleh akar kayu yang tebal dan kejadian selanjutnya begitu cepat saat pria itu jatuh dari tebing tinggi dan menghilang dalam kabut malam.
Diana menoleh ke belakang dengan syok. Ia sangat yakin jika Ethan tidak memeluknya seperti sekarang ini, mungkin ia akan menyusul Nate. Ethan membawa Diana mundur dari tebing dan mengamankan wanita itu di mobil medis untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Diana masih terdiam begitupun Ethan. Pria itu menatap Diana lekat hingga perawat selesai dengan tugasnya. Perawat mengatakan Diana hanya terkejut dan kandungannya baik-baik saja. Sungguh Diana dan Ethan sangat bersyukur mengetahui bahwa anak mereka baik-baik saja.
Ethan melirik tiap luka lecet ditubih Diana yang sudah diobati. Ia mengusap wajah Diana sebelum tersenyum.
"Sir. Ma'am. Bolehkah saya meminta keterangan besok?" Seorang detektif swasta dan kepala polisi datang menghampiri mereka.
Ethan melirik Diana mengangguk dan dirinya ikut mengangguk. "Tolong jangan sampai berita ini menyebar ke media."
Orang itu mengangguk sebelum meninggalkan Ethan dan Diana.
"Kau masih takut?"
Diana menggeleng lalu tersenyum. "Kau menyelamatkan nyawa kami. Thanks."
Ethan langsung menatap perut Diana. Ia meletakkan tangannya di sana, mengusap dan memberikan kehangatan. "Dia sangat kuat."
Diana mengangguk dan tersenyum. Dan setelahnya datanglah Lily. Ethan tersenyum lalu meninggalkan mereka, memberikan privasi.
"Lily-"
Tiba-tiba saja Lily memeluk Diana. "Maafkan aku... Aku minta maaf, Diana. Papa sudah menceritakannya padaku."
Diana membalas pelukan Lily lalu bergumam. "Syukurlah."
Saat pelukan mereka lepas, Diana melirik Maria bersama Mike sedang memberikan beberapa keterangan pada pihak polisi. "Di mana Mama Irina?"
"Mama meninggalkan kami. Papa dan Mama sudah bercerai," jawab Lucy muncul di saat Lily hanya diam menunduk.
Diana menggelengkan kepala dan terkekeh. "Kalian bercanda. Bulan lalu Papa menelpon Mamaku dan... ia... membawa... nama..."
"Papa melakukannya untuk kami. Dan juga supaya Maria tidak merasa bersalah karena itu memang bukan salahnya Irina meninggalkan kami."
Diana menutup mulutnya dan air matanya jatuh begitu saja. "I'm so sorry."
Lucy dan Lily tersenyum melihat Diana menangis. Mereka berpelukan hingga Venus yang datang sangat terlambat.
"DIANA!!!" Hera menerobos si kembar lalu memeriksa tubuh Diana dari kepala hingga kaki secara terperinci. "Kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Apa dia menyakitimu? Apa perutmu sakit? Apa kau- Oh fuck! Kau terluka!" Hera menunjuk lengan Diana yang diperban cukup panjang dari pergelangan tangan hingga ke siku.
"Ini karena aku jatuh tersandung kayu."
"Kau membelanya?!" sekarang Inanna bersedekap.
"Aku tahu kau berhati mulia, hati paling suci di Venus. Tapi bukan berarti kau bisa melindungi pria yang jelas ingin menyakitimu!"
Diana menggeleng. "Bukan begitu, Beauty. Dan Nate tidak menyakitiku. Hanya hampir. Tidak sampai. Dan aku tidak melihat Sexy."
Inanna menghela nafas. "Helena sedang sakit. Ia tidak diperbolehkan Adam keluar hingga benar-benar sembuh."
"Tapi aku sangat bersyukur jika kau dan bayimu tidak apa-apa." Hera bergumam yang jelas didengar si kembar.
"APA?!"
"Stt... Jangan sampai orang tua kita tahu." Diana memohon pada Lily dan Lucy lalu mereka kembali terkikik seraya menggelengkan kepala.
"Diana."
Semua orang yang mengelilingi Diana menoleh ke sumber suara. Itu Jeremy dan Nikki. Secara naluriah mereka membuka jalan untuk Jeremy hingga pria itu berada di depan Diana.
"Hai."
Diana tersenyum. "Hai."
Jeremy menggandeng tangan Nikki. "Diana, perkenalkan ini Nikki, tunanganku."
Diana sungguh terkejut. Tapi ia tidak marah. Untuk apa? Ia sudah memiliki Ethan. Diana kembali tersenyum ramah. "Selamat Jeremy, Nikki."
"Um, namaku Kevin. Nikki itu panggilan sayangnya untukku." Nikki bersemu merah membuat Diana tidak bisa tidak menampakkan giginya.
"Aku berharap menerima undangan kalian segera."
Kevin mengangguk mantap. "Aku tidak akan lupa, Diana."
"Tapi bagaimana bisa kalian berada di sini?"
"Aku ingin memperkenalkan Kevin padamu tadi sore. Namun Maria berkata jika kau pulang ke rumah Ethan. Well, singkat cerita Ethan bilang bahwa kau diculik. Dan disinilah kami. Dan aku baru sadar pria yang menjebakmu itu adalah tetanggamu sendiri. Pria aneh itu."
Jeremy dan Nikki a.k.a Kevin pamit setelahnya. Diana bisa menangkap orang tuanya dan Ethan berjalan mendekati mereka. Mike memeluk Diana dengan erat lalu tersenyum. "Kami duluan. Sampai bertemu di rumah," ujarnya membawa Lily, Lucy, dan Maria menuju mobil mereka. Lalu disusul Venus. Dan terakhir Diana dan Ethan.
![](https://img.wattpad.com/cover/103877942-288-k992183.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]
RomanceThe second book of Venus Series [21+] Diana datang ke bar setelah memutuskan pacarnya yang telah berselingkuh darinya. Ia ingin melepaskan semua beban pikirannya, melupakan pria berengsek yang telah mengecewakannya. Menari, mabuk dan bahkan jika ia...