Ethan membuka pintu kamarnya mempersilahkan Diana masuk. Lalu menutup pintu tanpa di kunci. Diana menatap sekelilingnya dengan seksama hingga pandangannya tertuju pada album foto di atas nakas.
Diana duduk dipinggir ranjang seraya membolak-balikkan halaman demi halaman foto-foto masa kecil Ethan. "Aku tidak tahu ternyata kau lucu juga waktu kecil."
"Maka dari itu aku menjadi model anak-anak dulu," ujar Ethan.
Diana mengangguk. Ia tahu, jika dulunya saat Ethan kecil, pria itu sudah terbiasa dengan kilatan lampu kamera. Bukan hanya dia saja, seluruh dunia pun tahu siapa itu Ethan O'Connor. Pria yang dulunya menjadi model remaja hingga menjadi seorang aktor terbaik. Diana kembali membuka halaman demi halaman hingga ia berhenti di satu foto dan tertawa merasa lucu. Sungguh itu foto yang sangat lucu menurut Diana.
"Apa yang lucu?" tanya Ethan tepat di samping Diana.
Diana merasakan hembusan nafas Ethan di lehernya embuat ia berdesir. Refleks Diana menolehkan kepalanya dan langsung berhenti tertawa. Wajah mereka hanya tersisa beberapa inci membuat Diana menahan nafas. Mata mereka bertemu dengan Ethan mengunci mata Diana. Diana saja bisa merasakan deru nafas berat Ethan.
Ethan melirik bibir Diana sekilas lalu menatap tepat di manik mata wanita itu. Dan dengan perlahan memajukan wajahnya.
Diana tahu sebuah alarm tanda bahaya di kepalanya menyuruhnya pergi dari tempat itu. Tapi yang ia lakukan malah memejamkan matanya menunggu Ethan mencium bibirnya. Diana bisa merasakan sesuatu menyentuh bibirnya. Hanya sebuah sapuan kecil tapi dapat menimbulkan gelenyar aneh di dirinya.
Ethan yang merasa jika Diana tidak menolak, langsung mencium bibir itu. Awalnya ciuman itu sangat beritme lambat tapi lama kelamaan ciuman itu menjadi bergairah. Masing-masing dari mereka seakan meminta lebih. Dengan rakusnya Ethan melumat bibir Diana, meneroboskan lidahnya dan mulai bermain di sana. Tangannya tidak tinggal diam, yang tadinya hanya mengusap dan meremas lembut paha Diana yang terekspos karena wanita itu memakai dress se-paha, semakin naik dan merambat ke sekitar pusat Diana.
Seketika Diana membuka matanya lebar-lebar, terkejut. Tidak...
Ini salah!
Diana tidak boleh melakukan ini. Dia tidak boleh. Ia harus menjaga mahkotanya walau apapun yang terjadi. Jeremy saja yang sudah menemaninya selama 2 tahun tidak pernah sekalipun Diana memberikan hal istimewa tersebut. Apalagi Ethan yang hanya menjadi kekasih bohongan yang baru beberapa hari...
Diana mendorong dada Ethan hingga pria itu melepaskan tautan mereka, sedikit terkejut. Diana menatap Ethan dengan terengah. Ia berdiri menjauhi Ethan. "I want to pee." Lalu meninggalkan Ethan yang masih di sambar gairah dengan wajah kebingungan.
Sepeninggalnya Diana, Ethan memejamkan matanya dan menggeram. Bisa-bisanya wanita itu meninggalkannya di saat adiknya sudah sangat sakit dengan alasan ingin pipis. Sekali lagi. Hanya. Karena. Ingin. Pipis! Apa Diana tidak bisa lihat gairah yang ada didiri Ethan? Jika Ethan sudah memulai, pria itu tidak ingin berhenti ditengah jalan. Menurutnya jika berhenti ditengah jalan lebih baik jangan melakukannya dari awal.
Ethan berdiri membuka baju kaosnya dan melempar ke sembarangan arah. Berjalan mondar-mandir seraya mengacak rambutnya. Sungguh, di bawah sana sangat sakit butuh pelepasan, sedangkan orang yang harus melepaskan hasratnya masih mengurung diri di kamar mandi. Sudah 5 menit lebih Ethan menunggu namun Diana belum juga keluar. Dengan kesal ia membanting tubuhnya di ranjang. Berbaring miring mencoba memejamkan matanya walau dirinya masih terbakar gairah biarpun sedikit.
Sedangkan Diana di dalam sana butuh waktu sangat lama untuk menjernihkan otaknya. Ia menatap cermin wastafel untuk melihat wajahnya yang memerah dan bibirnya yang bengkak akibat ulah Ethan. Ia bernafas lega, hampir saja ia akan menyesal seumur hidupnya. Tapi di lain sisi ia merasa kehilangan. Entah kehilangan apa yang ia tahu bahwa di bagian organ pentingnya seakan dipaksa berhenti berfungsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]
RomanceThe second book of Venus Series [21+] Diana datang ke bar setelah memutuskan pacarnya yang telah berselingkuh darinya. Ia ingin melepaskan semua beban pikirannya, melupakan pria berengsek yang telah mengecewakannya. Menari, mabuk dan bahkan jika ia...