Sweety Venus - Chapter 44

7.4K 881 63
                                    

Ethan menyewa 2 resort sederhana ini. Satu untuk istirahat ia dan Diana. Dan satunya lagi untuk Rachel. Sedangkan Maxie tergantung, jika ia ingin mendengar desahan panjang tiap malamnya, anjing itu bisa tidur di resort Ethan. Jika tidak, bisa tidur bersama Rachel di resort sebelah mereka.

Rachel mengedikkan bahunya menyusul Diana, dan ikut menatap abangnya. "Dia itu pria yang sangat menyusahkan, kekanak-kanakan, bawel, bertingkah tidak sesuai umurnya."

Diana mengerutkan dahinya halus menatap Rachel yang masih menatap Ethan. "Tapi dia seorang pahlawan untukku. Saat aku kecil, banyak lelaki yang menggangguku. Tapi saat ada dia di sebelahku, mereka semua tidak berani mengangguku semenjak saat itu."

Rachel terlihat menghela nafas, seakan dia mempunyai tanggungan yang berat. "Semakin hari Ethan semakin terkenal, dari yang hanya model majalah sampul hingga menjadi seorang aktor. Banyak kaum hawa yang menggilai dirinya. Sebagian dari mereka ingin mengangkangkan kakinya untuk Ethan dengan suka rela, dan sebagiannya lagi berfikir cerdas dengan cara merebut hati pria itu melalui perekrutan menjadi manajernya. Dan Ethan si bajingan itu bukannya menghindar dari masalah yang bisa menjatuhkan karirnya, ia malah dengan senang hati menyetubuhi mantan manajernya."

Mata Diana membesar.

Rachel mendenguskan tawa lalu menatap Diana lekat. "Pria itu bodoh, bukan?"

Diana tidak menjawab membuat Rachel melanjutkan perkataannya. "Semenjak itu juga aku bertekad. Biarlah aku yang menjaganya di dunia hiburan, aku bisa menjadi perisainya, aku bisa ia andalkan. Yang penting kakakku tetap pada impiannya tanpa ada halangan seperti kerikil kecil."

Diana terpana. Ia tersenyum lembut. Tanpa sengaja ia meremas lembut lengan Rachel. "Kau tahu, secara tidak langsung kalian saling menjaga satu sama lain. Ethan menjagamu dengan ketenaran yang ia punya dan kau menjaganya sebagai adiknya. Kau lebih hebat dari yang kau tahu, Rachel. Kau sangat dewasa."

Detik selanjutnya mereka berdua tersentak. Dan suasana menjadi hangat.

Diana berdeham. "Kau tahu, kita jarang berbicara seperti ini. Atau memang tidak pernah." Diana terkekeh menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Rachel tertawa kecil. "Ya. Kau benar. Kau selalu saja menempel dengan Ethan. Kalian seperti lem."

Diana terkikik geli. "Candamu keterlaluan."

"Oh ya apa kau sudah melihat media sosial atau berita?"

Baru saja Diana membuka mulut, hendak menjawab, suara gonggongan Maxie yang datang langsung menghentikannya yang disusul Ethan.

Maxie memutar di kaki Diana membuat wanita itu berjongkok, menggaruk leher Maxie. "Ohh Maxie-ku... Apa kau capek? Apa kau sudah makan?"

Maxie hanya menggonggong. Rachel yang hendak keluar langsung terhenti saat Diana memanggilnya.

"Rachel, aku belum—"

"Besok masih ada waktu, sugar," potongnya dengan aksen yang biasa Ethan pakai.

Ethan yang tengah melepaskan kaosnya langsung menatap adiknya tidak suka. "Jangan memanggilnya seperti itu, monkey!"

"Bukankah aku pernah bilang jangan panggil aku dengan sebutan itu!" pekik Rachel balik. Ia lalu menatap Maxie. "Goldie, ayo. Kita keluar mencari ice cream dari pada disini mendengar jeritan kepuasan mereka."

Maxie menggonggong lalu mengikuti Rachel keluar dari sana. Sedangkan Ethan mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Jaga bahasamu, monkey!"

Tiba-tiba saja Diana tertawa kecil. Ethan dengan cepat menoleh.

"Kalian seperti kucing dan anjing."

"Ya. Dan aku sebagai anjingnya, begitu bukan," gerutu Ethan yang malah membuat Diana semakin tertawa terbahak-bahak.

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang