'Pukk'
Tanpa sadar Diana menepuk kuat dahi Ethan membuat sang empunya mengumpat pelan, meringis.
Mari menikah...
Mari menikah...
Mari menikah...
Dua kata itu terus berdengung di kepala Diana. "Apa-apaan itu?"
"Apa-apaan itu? Sudah jelas aku mengajakmu menikah."
Diana mengerjapkan matanya tak percaya. "Mengajak kau bilang? Seperti mengajak makan? Mengajak bermain? Begitu? Kau pikir pernikahan itu permainan!"
Ethan menghela nafas. "Baiklah. Diana, apa kau ingin menikah denganku?"
"Tidak," jawab Diana cepat. Dirinya masih kesal mendengar Ethan mengajaknya menikah dengan main-main. Menurut Diana, pernikahan itu adalah hal yang sakral. Tidak seharusnya Ethan mengatakan hal itu dengan mudahnya tanpa memikirkan sesuatu ke depan. Anggaplah Diana seorang wanita kuno, yang mengatas-namakan cinta dalam pernikahan. Bukankah Adam dan Helena begitu?
"Aku tidak menikah dengan orang yang tidak aku cintai. Dan juga aku sangat benci dengan pria yang mengajak menikah dengan cara seperti ini," lanjut Diana gugup.
Awalnya Ethan bingung maksud perkataan Diana. Ia lalu sadar saat melihat posisi mereka masih dalam keadaan Ethan di atas Diana yang terbaring tak berdaya di bawahnya. Ethan berdeham pelan lalu duduk kembali. Diana pun melakukan hal yang sama. Dan mereka duduk bersebelahan dengan canggung dalam waktu yang cukup lama. Ethan menggumamkan kata maaf.
"Ibuku sudah mendengar beritanya dan dia sangat senang."
"Dari raut wajahmu, aku kira ibumu akan marah besar."
Ethan terkekeh. "Sudah sangat lama Ibuku ingin aku memiliki seorang 'kekasih'."
Wajah Diana bersemu merah. Dia berdeham seraya mengalihkan pandangannya. "Jangan menggodaku terus." Tiba-tiba Diana tersadar akan sesuatu membuat ia meringis. "Dan sepertinya aku harus menghadapi beberapa pertanyaan."
"Ya. Para wartawan akan berbondong-bondong bertanya padamu dari a sampai z. Tapi kau hanya perlu tersenyum saja. Jangan mengeluarkan sepatah katapun."
"Bukan itu yang aku pikirkan."
Ethan menatap Diana dengan wajah 'memangnya apalagi yang kau pikirkan?'
"Venus." Diana sangat tahu betul bagaimana sifat Venus masing-masing. Venus pasti akan banyak bertanya dan mereka juga yang akan menjawab pertanyaan mereka sendiri.
"Oh iya... Aku hampir saja lupa," ujar Ethan.
"Dan besok aku harus bekerja," kata Diana.
"Aku akan menyuruh Rachel memanggil beberapa pengawal untuk mengawalmu sampai selamat."
"Dan besok juga hari Venus."
Ethan mengangkat alisnya.
"Maksudku, besok Venus akan berkumpul di tempat biasa. Setelah aku pulang bekerja tentu saja."
Ethan mengangguk. "Tenang saja. Dua orang pengawal akan mengawalmu sampai pulang dengan selamat."
Diana mengangguk dengan bodoh mendengar kata 'pulang dengan selamat'. "Ya. Baiklah. Bagus jika begitu. Jadi aku bisa bernafas lega."
"Apa kalian sudah selesai? Waktunya makan malam!"
Diana dan Ethan menoleh ke sumber suara yang tak lain adalah Rachel yang berteriak dari dapur. Dan mereka pun langsung beranjak dari tempat duduk menuju meja makan di mana sudah Rachel sajikan menu makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]
RomanceThe second book of Venus Series [21+] Diana datang ke bar setelah memutuskan pacarnya yang telah berselingkuh darinya. Ia ingin melepaskan semua beban pikirannya, melupakan pria berengsek yang telah mengecewakannya. Menari, mabuk dan bahkan jika ia...