Sweety Venus - Chapter 38

7.1K 870 115
                                    

Deg!

Diana terdiam.

"Diana!" panggil Helena tidak sabaran.

Diana tahu jika Helena sedang marah dan serius. Sangat serius. Terlebih dari panggilannya dengan nama -bukan panggilan Sweety- mengatakan secara tidak langsung jika Helena sangat serius dengan masalah ini.

Dan bodohnya Diana melupakan siapa itu Helena. Sahabatnya yang satu ini sangat peka dalam hal itu. Bukankah Diana pernah bilang jika Helena ini lebih hebat dari dokter kandungan? Terbukti sekarang ini...

Diana berdeham. "Helena. Aku... Aku..."

"Apa yang aku pikirkan saat ini salah, benar? Kau tidak melakukannya di luar nikah. Iya 'kan, Diana?"

Dengan sabar Helena menunggu Diana bicara namun tidak ada kalimat yang bisa menyenangkan hati Helena keluar dari mulut mungil Diana.

"Aku..." kembali Diana menggantung kalimatnya.

Helena menghela nafas dalam-dalam. "Kau tahu, kau tidak pandai berbohong Diana..."

Diana kembali terdiam. Karena memang iya, ia tidak bisa lancar dalam hal membohongi jika dalam keadaan mendadak seperti ini.

"Apa itu Ethan?" bisik Helena lambat.

Diamnya Diana menjawab pertanyaan Helena. Helena memejamkan matanya, bersandar di pintu dengan tangan memijit pelipis. Hatinya sangat sakit. Bagaimana tidak? Sahabat yang Venus jaga dari saat masa-masa remaja bodoh hingga sekarang harus kehilangan hal yang paling berharga.

"Bukankah aku sudah bilang pria itu sangat brengsek? Dia hanya akan menidurimu sekali seumur hidupnya. Setelah itu ia akan mencari wanita dengan watak yang berbeda."

"Aku tidak menyesal."

Helena menatap terkejut Diana.

"Aku sama sekali tidak menyesal," ulang Diana. "Aku melakukannya karena aku mau. Tidak karena paksaan. Lagi pula kami menjalin hubungan."

"Tapi jika Hera tahu—"

Dukk duk

Kalimat Helena terpotong oleh ketukan dari luar. Helena menatap Diana sekilas sebelum membuka pintu dan mendapati Hera di sana.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Hera bingung.

Diana gelagapan. Jika Helena memberitahu yang sebenarnya, Hera pasti akan membunuh Ethan. Diana menatap Helena, mencari-cari apakah ada keinginan wanita itu untuk mengadu atau tidak. Tapi yang ia dapat nol besar. Dikarenakan tatapan Helena yang datar.

"Diana..."

Seakan semuanya melambat. Gerakan bibir Helena pun ikut melambat membuat jantungnya berdegup terlalu kencang.

"Diana ingin menyampaikan sesuatu kepada kita."

Hera menatap Diana yang keringat dingin dengan tatapan penuh tanda tanya. Apa yang harus Diana lakukan sekarang?

"Aku..."

"Bukankah kau ingin berbagi tentang pemberhentian kerjamu?" ujar Helena masih dengan tatapan datarnya.

Seketika Diana menangkap maksud Helena. Dengan cepat ia mengangguk. "Iya. Aku berhenti—"

"Apa? Siapa yang berhenti?" tiba-tiba muncul Inanna dengan sendok perak yang ia pegang.

"Err... Itu aku."

"Astaga... Kenapa bisa?!"

"Pihak sekolah mengatakan itu demi ketentraman dan kenyamanan bersama... Tapi siapa peduli? Aku juga tidak peduli lagi."

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang