the third story of the Venus series.

7.3K 457 129
                                    

Saturday is Venus's day!!!

Disinilah Inanna dengan ketiga sahabatnya. Di rooftop Coffeed dengan banyaknya wartawan hendak meliputi Diana di bawah.

Hera bertepuk tangan. “Oke kita mulai!”

“Aku akan bulan madu 1 bulan lagi.”
Venus melongo menatap Diana.

“Serius, Diana. Kau baru saja melahirkan," ujar Hera.

“Mereka sudah berusia 5 bulan, Beauty.”

“Bukankah itu terlalu cepat, Sweety?” Helena bergumam dengan lembut.

Diana menggeleng malu-malu. “Aku dan Ethan ingin punya anak lagi.”

Inanna yang menatap Diana hanya terkekeh geli. “Kau akan kewalahan.”

Diana mengangguk setuju. “Ya benar. Tapi aku menyukainya. Kalian tahu bukan, aku tidak memiliki hal yang bisa dikerjakan selain mengurus anak-anak. Setiap aku ke dapur, Ethan akan membawaku lari dari sana. Aku benar-benar bosan jika hanya duduk manis membiarkan orang yang melayaniku.”

Venus hanya mengangguk.
Kemudian Helena kembali membuka pembahasan mereka. “Liam sangat menggemaskan pagi ini. Pertama kalinya ia mengatakan Da-da setelah Mum. Kau tahu, bahasa bayi...”

“Aku akan mendanai...” Perkatakaan Hera menggantung. Ia melirik Inanna tak enak hati lalu mengedikkan bahunya.

Oke, baiklah... Apa kita akan membahasnya sekarang? Inanna tahu Hera menjadi salah satu sponsor dari Super Bowl semenjak Ayahnya menjabat. Mau tak mau Hera juga melakukannya.

Cukup lama Inanna sibuk dengan pemikiran sendiri hingga ia melirik Venus yang tengah menunggunya.
Skip.”

Diana terdiam sebentar lalu membuka suara. Dan satu putaran selesai lagi hingga pada Inanna.

“Errr... Skip.”

“Kau gugup.” Helena menatap Inanna.

“Dan tidak fokus.” Hera menambahkan dengan tegas. “Ada sesuatu yang mengganggumu. Katakan, Clever.”

Inanna membuka mulutnya lalu menutup kembali. Kakinya kembali bergetar menandakan pikiran wanita itu sedang kacau membuat Venus semakin merapatkan diri ke Inanna.

“Aku harap aku sakit perut minggu depan. Atau apapun sehingga aku tidak masuk kerja.” Akhirnya ia mengeluarkan suaranya walau bukan itu sebenarnya inti pokok pembicaraan.

“Kenapa? Aku mulai berfikir jika kau ingin berhenti bekerja,” ujar Hera penuh selidik.

Inanna menimang sejenak sebelum kembali berbicara. “Oke, baiklah. Aku akan mewawancarai pemain football.”

Venus terdiam dengan wajah menegang seakan tahu siapa yang akan Inanna wawancarai.

“Aku akan mewawancarai Christian.” Inanna mengulang kembali perkataannya membuat Venus membuka mulutnya.

“Kenapa bisa?!” teriak Helena.

Inanna menggeleng. “Next, Sweety.

No! Red!” Ujar Hera.

“Ya, Red!” ucap Diana dan Helena.

***

Udah ketebakkan cerita siapa selanjutnya hehe

Hayoo yang tau judulnya mana suaranyaa

Jangan sampai ketinggalan ceritanya ya cintaa

Aku akan kasi tau di cerita ini kalo cerita ketiga udah di publish:*:*

Ciao:*

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang