Selesai makan siang, Adam berjalan menuju kamarnya. Saat melewati kamar Jihan, tak sengaja mata Adam menatap laptop yang masih menyala. Layar laptop itu menampilkan foto Adam, Khansa dan Jihan secara silih berganti. Adam menghentikan langkahnya. Matanya tak lepas melihat foto-foto itu. Ternyata Jihan menyimpan foto itu di laptopnya. Batinnya.
Kaki Adam melangkah ke kamar Jihan. Foto-foto itu seolah membiusnya. Dia ingin memperhatikan foto-foto itu lebih banyak lagi. Adam memegang mouse. Layar laptop seketika berubah dari tampilan foto menjadi surat Khansa yang dibaca Jihan tadi. Adam membaca beberapa paragraf terakhir yang dibuka Jihan tadi.
Kali ini Umi ingin minta tolong pada Jihan. Bisakah Jihan menjadi seperti Hujaimah?Umi sangat menyayangi Jihan dan Buya. Jadi Umi ingin Jihan bisa merawat Buya. Umi bukan bermaksud untuk meminta imbalan dari Jihan. Tapi karena Umi rasa, itu salah satu cara agar kalian yang Umi sayangi bisa tetap bersama.
Umi yakin, setelah Umi tiada nanti, pasti Jihan dan Buya menjadi canggung. Karena kecanggungan kalian sudah terlihat sejak Jihan SMA. Umi sangat mengerti hal ini. Karena agama kita membatasi hubungan ayah angkat dengan anak angkat perempuan begitu juga sebaliknya.
Jadi untuk menghilangkan kecanggungan kalian, cara yang Umi minta ini adalah cara terbaik. Bagaimana menurut Jihan?
Astaghfirullah... ini yang nulis Khansa? Adam segera melihat judul file surat itu. Jelas sekali file itu adalah file milik Khansa. Adam membaca bagian awal dari surat itu dengan tergesa. Dia tidak ingin Jihan memergokinya. Dia yakin Jihan masih makan. Biasanya setelah itu Jihan pasti membantu Bi Imah mencuci piring. Sepertinya dia punya cukup waktu untuk membaca surat itu.
Lebih baik aku kirim ke email saja file ini. Adam bergegas membuka email Jihan yang masih belum logout. Lalu mengirimkan file surat Khansa ke emailnya. Setelah itu dia segera menghapus email yang baru dia kirim dari email Jihan. Bergegas dia meninggalkan kamar Jihan. Rasanya seolah dia sedang dikejar oleh penjahat yang ingin membunuhnya.
Di kamar, Adam segera menyalakan laptop dan membuka email yang baru dikirimnya. Jantungnya berdebar kencang ketika membaca surat yang ditulis Khansa untuk Jihan. Lelaki berambut ikal itu memperhatikan baris demi baris surat Khansa.
"Kenapa aku selama ini nggak tahu ada surat ini? Ya Allah... Khansa.. ternyata begitu rapinya kamu menyimpan penyakitmu. Bahkan sampai akhir, aku tidak tahu kamu sakit apa. Dokter hanya mengatakan kamu meninggalkan kami, mungkin karena kecapaian. Karena kami membawamu ke rumah sakit, saat mereka sudah tidak bisa menolongmu lagi."
Air mata Adam mengalir. Ingatannya melayang saat dia menggendong Khansa yang dia pikir pingsan. Sampai di UGD, dokter mengatakan bahwa Khansa sudah tak tertolong. Saat itu dia benar-benar tak percaya dengan ucapan dokter. Karena dia yakin Khansa baik-baik saja selama ini.
Khansa memang pernah mengeluh sakit perut. Tapi dia mengatakan sakit perutnya masih bisa diatasi. Jadi Adam berpikir tak ada yang aneh dengan penyakit khansa. Khansa mengatakan bahwa menurut dokter dia hanya sakit perut biasa. Khansa juga terlihat ceria seperti biasanya.
Suami macam apa aku sampai aku tidak tahu penyakit istriku! Adam merutuki dirinya. Air matanya terus mengalir. Dia menyalahkan dirinya atas kepergian istrinya. Adam melanjutkan membaca surat Khansa hingga paragraf yang dibaca Jihan tadi.
Apa yang kamu pikirkan, Khansa? Terbuat dari apa hatimu? Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu? Apa yang harus aku katakan pada ayah tentang hal ini.
Kau tahu sayang, entah kenapa aku merasakan perasaan aneh itu pada Jihan. Aku sudah berusaha menahan diri. Ternyata kamu memintanya sendiri pada Jihan. Apa yang harus kulakukan sekarang? Kenapa kamu nggak menulis surat ini untukku? Kenapa hanya untuk Jihan?
KAMU SEDANG MEMBACA
ELAYNE
Novela JuvenilElayne, seseorang yang sangat ingin dicari Jihan. Karena Elayne sudah mencuri naskahnya dan menerbitkan naskah itu tanpa minta izin padanya. Jihan berencana menemukan penulis yang bernama Elayne itu di mana pun dia berada. Dimulai dengan menelepon e...