Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alahi wa Salllam bersabda,
"Perempuan itu dinikahi karena 4 (empat hal), yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya, Dapatkanlah wanita yang taatberagama, engkau akan berbahagia."
(Muttafaq Alaihi dan Imam Lima)Seorang hamba tidak akan bisa mengalahkan ketetapan sang Ilahi. Jika Allah telah menakdirkannya seperti ini, maka ia memang seharusnya seperti ini. Ketetapan Allah akan takdirnya kita telah di tulis di Lauhil Mahfuzh.
Seperti Nazmal, hati dan pikirannya sekarang sudah yakin, itu semua karena ia mengikuti arahan Irfan untuk shalat Istikharah. Akhirnya Nazmal pun mendapatkan petunjuk dari Allah. Ia bermimpi di sebuah tempat yang indah. Nazmal menggenggam tangan seorang wanita, dan saat Nazmal melihat tangan itu, ternyata itu ialah tangannya Asfa.
Dengan sangat yakin sekarang Nazmal berada di depan pintu kerja abinya Nazmal sendiri. Ia ingin mengutarakan keinginannya untuk mengkhitbah Asfa.
Tok!! Tok!! Tok!!
"Iya masuk!!" ucap sang abi.
Dengan sangat ringan, Nazmal membuka pintu itu, lalu menutupnya.
"Assalmualaikum, Bi," ujar Nazmal langsung mencium tangan Abinya.
"Wa'alaikunsallam, ada apa Mal kesini?" seru abinya, Firdaus sambil mengetik sesuatu di laptop.
Nazmal mencoba untuk duduk di kursi depan meja Firdaus. Nazmal sedikit gugup, kalau ia gagal bicara bisa-bisa keinginannya batal untuk mengkhitbah Asfa.
"Abi!" sahut Nazmal.
Firdaus melirik Nazmal, lalu ia singkirkan laptop di hadapannya, dan ia menatap Nazmal sambil menunggunya bicara.
"Nazmal kan udah besar yah, Bi. Gini ..... Nazmal pengen---" sebelum mengutarakan niatnya, tiba-tiba sang abi memotong pembicaraannya.
"Lamar gadis orang?" ucap Firdaus sangat tepat sasaran.
Nazmal sedikit terkejut. Sepintar itukah ayahnya hingga bisa menebak pikirannya?
Hingga, Nazmal pun tersenyum.
"Abi kenal bapak Yusuf? Yang rumahnya di blok D."Firdaus mengerutkan keningnya. "Abi tau lahh, wong itu temen SMA abi. Gimana abi gak kenal coba?"
Wajah Nazmal langsung sumringah. "Serius, Bi?"
"Iya, kamu emang sukanya sama siapa, Mal? Abi tau anak-anaknya Yusuf," ujar sang abi,
"Jangan-jangan si Hasna yah??" lanjut sang Abi dengan menebak-nebak.Nazmal menggelengkan kepalanya, "bukan, Bi."
Sang abi makin mengerutkan keningnya. "Lah, terus siapa dong? Setau abi anak Yusuf yang baik-baik cuman Hasna doang. Kamu 'kan sukanya sama yang shalehah-shalehah kaya umi kamu, kan?"
Nazmal jadi tak tahu ia harus bicara apa lagi, pasalnya yang ia ingin utarakan adalah mengkhitbah Asfa, namun ayahnya malah membicarakan Hasna yang bahkan Nazmal saja tak tahu rupanya seperti apa.
"Bukan Hasna yang ingin Nazmal nikahi, Bi. Tapi, abi tau 'kan Asfa anak bungsunya pak Yusuf? Iya, dia itu wanita yang ingin Nazmal nikahi, bukan Hasna." Nazmal berbicara dengan pelan, ia takut abinya marah.
Firdaus cukup terkejut. "Asfa? Anak bungsunya pak Yusuf yang sepantar Faris itu? Yang benar saja, Mal?"
Nazmal mengangguk yakin. "Nazmal yakin, Bi, atas keputusan Nazmal sendiri, Nazmal dengan cepat akan mengkhitbah Asfa."
Firdaus memajukan bangkunya dengan mendekat pada Nazmal. "Sekarang abi nanya sama kamu, kamu udah yakin sama Asfa? Dan, apa kamu sudah tau wataknya seperti apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Memilikimu
SpiritualYaa ukhti, aku akan mencintaimu sebagaimana engkau mencintai Allah, dan aku tidak akan mencintaimu jika tak ada sedikit pun rasa yang ada padamu untuk mencintai Allah. =============================== Nazmal, ia adalah lelaki yang sudah menyukai Asfa...