Kata dari Titipan Allah

33K 1.1K 16
                                    

Suara Malam tak pernah kurasakan saat itu. Saat semua makhluk bumi bersumpah atas nama Allah kalau aku telah dititipkan kepadamu. Aku terdiam, dan juga tak bisa berkutik lagi.

Aku bicara pada Bumi, ketika bagaimana agar Allah merestuiku dengan Bumi. Namun, Allah berkata lain. Allah tak mengizinkan aku bersama dengannya, aku hanya diizinkan denganmu wahai Malam.

Semunafik apapun aku menghindarimu, aku tak bisa lagi berbuat apapun. Aku tahu wahai Malam, karena sebab dirimu aku dititipkan Allah untukmu. Aku tahu, karena saat aku melihat sosok dirimu, aku mengingat Allah

Saat akad itu terungkap di untaian perkataanmu, aku tersentak. Saat engkau memegang ubun-ubunku, aku pun terenyuh.

Engkau membacakan ayat ayat Allah padaku, hingga saat di mana aku mencium punggung tanganmu dengan khidmat. Ketika itulah aku tahu bahwa engkau adalah sosok yang menjadi perantara-Nya.

Wahai, Malam. Kau sangat dekat dengan Tuhanku, kau sangat Cinta dengan Tuhanku, dan kau sangat patuh terhadap Tuhanku. Kau tau, aku tersenyum tipis saat menyadari engkau dekat dengan-Nya. Aku bahagia, Malam.

Allah telah memberikan lelaki shaleh kepadaku. Allah telah mengirimkan perantara yang Allah berikan kepadaku. Namun, saat itu aku mengingkarimu wahai Malam. Aku telah salah terhadap nikmat yang telah Allah berikan.

Hujan ini kembali dengan Bumi. Hujan ini ingin bersama Bumi. Hujan ini ingin memiliki Bumi. Apa yang dilakukan Hujan jahat ya, Malam?

Sebuah takdir yang tak bisa dipungkiri lagi adalah ketika Hujan sudah menjadi milik Malam. Hujan tidak akan terasa hingga saat datangnya Malam.

Wahai Malam, kenalkan, namaku Asfa. Seorang wanita yang sendiri dengan bayang-bayangnya. Seorang wanita yang rindu akan bayang-bayang yang sering memasuki ranah rumahnya. Hingga saat ini, Hujan masih merindukan sang Malam.

Kau tahu, Malam? Kata yang saat dulu tak pernah terucap, akhirnya terungkap jua. Aku ... merindukanmu.

Biarlah semuanya hancur dengan sendirinya, Malam. Biarkanlah rasa ini tetap ada dalam pemikiran seorang wanita.

Ingatlah,
Wahai Malam, aku .... mencintaimu.

Terimakasih

Asfa Asfia

Izinkan Aku MemilikimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang