Maaf ya, kemaren ceritanya kepotong..... hehehe
==================
"Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya, atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 149)
Nazmal menyetir mobilnya dengan was-was. Bagaimana tidak, istrinya yang baru baikan ini dengan sekejap bilang ingin ke Bandung dan ingin bilang sesuatu pada Faris. Belum lagi Asfa meminta Lisa untuk ikut menemani mereka ke Bandung. Nazmal takut, masalahnya dua perempuan ini bisa dibilang CS. Mereka bisa saja membuat keributan, dan terjadilah perang dunia ketiga.
Mereka baru saja berada di tol Cipularang. Nazmal menengok di spion depan, ia melihat Lisa tertidur lelap. Berbeda dengan Asfa, perempuan itu melihat luar jendela sambil berdiam diri.
Nazmal menatap Asfa yang sedang memilin jarinya. Setahu Nazmal, jika seseorang memilin jarinya, berarti ia sedang gugup. Dan, sepertinya Asfa sedang gugup.
"Fa," seru Nazmal menatap jalanan.
Asfa menoleh pada Nazmal. "Iya, mas?"
"Mas enggak harus basa-basi dulu kali ya. Sebenernya, ada apa kamu mau ke rumah Faris yang di sana?" tanya Nazmal menoleh pada Asfa.
Asfa tersenyum tipis. "Aku cuman mau nengok anak dia, mas." Asfa menghirup nafasnya pelan.
Dari ekspresi yang dilihat oleh Nazmal sangatlah berbeda dengan apa yang Asfa ucapkan. Asfa terlihat seperti menahan sesuatu, dan ia seperti sangat ingin mengungkapkan itu. Walaupun Asfa tersenyum manis, namun dibalik senyumannya itu ia menyimpan sesuatu. Nazmal khawatir, dan ini membuat Nazmal menjadi bingung.
Tak bisa dipungkiri, Nazmal bisa menebak Asfa masih menyukai adiknya, Faris. Nazmal tahu wanita itu belum sepenuhnya lupa, karena Nazmal sangat paham jika cinta memang sulit untuk dilupakan. Terkadang, jika melupakan seseorang itu sangat bisa. Namun, jika untuk melupakan kenangan, itu sangatlah susah.
Nazmal mengerti dengan keadaan Asfa. Ia sangat berharap wanita itu lupa dengan adiknya. Semoga saja Allah menumbuhkan rasa cinta pada Asfa untuk Nazmal. Nazmal sangat ingin pernikahannya dipenuhi kebahagiaan dan ketenangan.
Perubahan yang dialami Asfa pun cukup membingungkan, terlebih itu sangat berubah 180 derajat. Asfa terlihat cerah, tak seperti biasanya yang sering menekukkan bibirnya. Semoga dengan awal perubahan ini Asfa bisa mencintainya. Semoga saja.
"Fa?" seru Nazmal.
Asfa menoleh. "Iya, mas??"
"Tolong dong dek ambilin DVD murottal yang mas di tas, yang warnanya biru ya, dek," pinta Nazmal.
Asfa mengangguk. "Iya, mas," ucap Asfa meraih tas Nazmal yang ada di jok belakang.
Setelah meraih tas Nazmal, Asfa mengambil DVD murattal seperti yang Nazmal ucapkan. "Yang ini, mas?" tanya Asfa menyodorkannya pada Nazmal.
"Iya dek, setel aja."
Saat DVD sudah masuk, suara murattal Al-Qur'an terdengar di mobil. Qari ternama, Mishary Rashid menilawahkan Qur'an surat Al-Mu'minun. Selain surat Ar-Rahman, Nazmal pun sangat suka surat Al-Mu'minun, karena surat itu memberikan kunci agar bisa menjadi manusia beriman.
Allah SWT berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 1)
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Memilikimu
SpiritualitéYaa ukhti, aku akan mencintaimu sebagaimana engkau mencintai Allah, dan aku tidak akan mencintaimu jika tak ada sedikit pun rasa yang ada padamu untuk mencintai Allah. =============================== Nazmal, ia adalah lelaki yang sudah menyukai Asfa...