12. Cinta yang Halal dan Cinta yang tak Halal (2)

39.6K 2.3K 20
                                    

"Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 27)

Manusia itu sangat diwajibkan menjaga hawa nafsunya. Terkadang, hawa nafsu lebih tinggi dari sebuah keimanan. Hawa nafsu itu berasal dari syaitan, maka barangsiapa yang mengikuti hawa nafsu, syaitan pasti sudah menyangka bahwa ia akan mendapatkan teman di Neraka.

"Fa, aku masih mencintaimu," seru Faris menggetarkan hati Asfa.

"Apa maksudmu, Ris? Aku sudah mempunyai suami," ucap Asfa walaupun ia sangat ingin jujur bahwa ia pun mencintainya.

Faris menautkan alisnya.
"Mas Nazmal? Kamu sudah mulai mencintainya? Jangan bohong, Fa. Matamu berbicara bahwa kamu masih mencintaiku."

Asfa menghela nafasnya. Ia memejamkan matanya, lalu bergumam, " sebenarnya apa tujuan kamu ke sini, Ris?"

Faris tersenyum pahit. "Aku ingin mengajakmu kembali, Fa. Jujur, aku masih mencintaimu."

Asfa mengusap wajahnya frustasi. "Setelah apa yang kamu lakukan? Dengan gampangnya kamu mau kembali? Dengan enaknya dulu kamu bilang sama aku kalau aku cewek matre dan sekarang kamu ingin kembali? Di mana akal sehatmu, Ris? Di mana kamu waktu aku mau di lamar sama mas Nazmal? Mana pengorbananmu, Ris? Mana?!"

Faris menghembuskan nafasnya. Akhirnya ia tahu bahwa Asfa masih mencintainya.
"Maaf, Fa. Jujur, waktu itu aku agak emosi denger kamu mau nikah. Aku cuma engga mau kehilangan kamu, Fa. Aku mencintaimu, dan aku enggak bisa hidup tanpa kamu, Fa."

"Nasi sudah menjadi bubur, Ris."

"Tidak ada perandaian yang seperti itu, Fa. Walaupun kamu sudah menikah, kita masih bisa bersama, bukan?" Faris menyentuh tangan Asfa.

"Ris, pikirkanlah mas Nazmal."

"Mas Nazmal? Persetan dengan dia, Fa. Sekarang aku nanya sama kamu, apa kamu masih mencintai aku, Fa?" ucap Faris dengan pelan.

Faris menatap Asfa yang menunduk. Ia tak kunjung memberi jawaban atas pertanyaan Faris.

"Fa, apakah kamu masih ingat waktu kita masih remaja dulu? Kamu sering bilang kalau kamu ingin selalu bersamaku sampai tua nanti. Aku berharap saat ini kita bisa mengabulkan permintaanmu itu. Aku mencintaimu, Fa." Faris berbicara dengan lirih. Ucapannya itu cukup membuat hati Asfa berdesir.

Faris menguatkan genggaman tangannya. "Aku nanya lagi sama kamu, Fa. Apa kamu masih mencintaiku?" ucap Faris yang membuat Asfa menganggukkan kepalanya.

Asfa menangis, dan ia langsung memeluk Faris. Walaupun logika dan perasaannya bertentangan, Asfa lebih memilih perasaannya dari pada logikanya. Ia tak peduli jika ia egois, namun apa daya jika ia memang mencintainya.

Faris mengusap punggung Asfa. Hatinya merasa lega karena Asfa masih mencintanya. Asfa adalah kryptonite-nya. "Mari kita bangun dari awal lagi, Fa. Kita bisa jalani hubungan ini diam-diam."

Asfa mengangguk. Asfa akan lakukan apa saja agar dirinya bahagia.

Sesungguhnya, Allah itu Maha Mengetahui. Ia tahu apa yang tersembunyi di dalam hati manusia, bahkan se-tersembunyi apapun Allah  itu Maha Mengetahui. Janganlah engkau termasuk orang-orang yang melakukan dosa, karena azab Allah itu pedih.

Allah SWT berfirman:

قَالَ أَنْظِرْنِىٓ إِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
"(Iblis) menjawab, Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 14)

Izinkan Aku MemilikimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang