Saat hujan menyinggahi Siang, aku biasa saja. Ketika hujan menyinggahi Malam, aku merasa luar biasa.
Wahai hujan, kala dirimu menjatuhkan semua tubuhmu pada bumi, aku tahu engkau kesakitan. Apa yang engkau rasakan itu begitu perih dan memilukan. Engkau telah Allah ciptakan dengan sebegitu kuat, Hujan.
Saat Malam melamarmu, aku tahu engkau tak kuasa. Aku tahu engkau tak merasa. Aku tahu engkau tak bahagia.
Wahai hujan, jatuhkanlah dirimu pada Malam. Jika saat itu bumi menyakitimu, bersandarlah pada Malam. Aku tahu, Hujan, aku tahu saat engkau tak biasa bersama Malam. Namun ketahuilah, saat itu Malam sudah terlanjur bersujud pada Tuhanmu, dan Tuhanmu sudah merestui cintanya Malam.
Ingatlah saat namamu terucap dikala bait suci yang menggetarkan Arasy, dan saat namamu sudah terikat dalam naungan tanggung jawab seorang pemimpin. Ingatlah, Hujan. Hari itu Malam berikrar, mengambil segala tanggung jawab yang telah terpikul oleh sang Wali, dan di mana semua malaikat menjadi saksi akan ikrar itu.
Ketika Allah sudah merestukan, apa yang akan kau lakukan, Hujan? Apa yang sudah Allah tetapkan, maka itu tidak bisa diubah. Walau engkau bersikukuh ingin bersama Bumi, namun apa daya ketika Allah tak mengizinkan kalian berdua. Allah mempunyai banyak cara agar engkau bersama Malam.
Allah menitipkan Hujan untuk Malam. Saat Malam tau dirinya hanya bisa sementara dengan Hujan, Malam dengan sebaik-baiknya menjaga Hujan dengan cinta yang ada pada Malam.
Ingatlah Hujan, saat engkau menangis, Malam menutupi semuanya dengan kegelapan yang ada pada Malam. Saat engkau bergetar, Malam menjaga Hujan dengan sedalam-dalamnya.
Hai, Hujan. Wahai Hujan yang bernama Asfa Asfia. Kenalkanlah aku, yaitu Malam yang bernama Nazmal Rasyidi.
Kau kenal sang Malam ini, Fa? Tentu, engkau pasti sangat mengenalnya. Walau hanya sementara, engkau pasti sangat mengenalnya, bukan?
Berdoalah pada Tuhanmu, jikalau pintu surga mengizinkan Malam, maka izinkanlah Hujan untuk masuk bersamanya.
Malam saat ini tak bisa bersama Hujan. Kalau memang Allah benar-benar memisahkan Malam, mungkin saja bulan itu adalah yang terakhir bagi mereka berdua.
Saat ini malam berharap, jika Allah hanya menetapkan Hujan agar menjadi jodohnya di dunia, maka Malam bersyukur karena telah bertemu dengan titipan Allah yang begitu indahnya.
Malam akan berterima kasih pada Hujan di dunia yang berbeda. Walau sudah tak bersama lagi, Malam akan selalu mengingat sang Hujan.
Kata ini untuk Hujan yang bernama Asfa Asfia, dan kata ini dari Malam yang bernama Nazmal Rasyidi.
Aku, Nazmal,
berkata,
"Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Memilikimu
EspiritualYaa ukhti, aku akan mencintaimu sebagaimana engkau mencintai Allah, dan aku tidak akan mencintaimu jika tak ada sedikit pun rasa yang ada padamu untuk mencintai Allah. =============================== Nazmal, ia adalah lelaki yang sudah menyukai Asfa...