- C H A P T E R . 19 -

1.1K 106 0
                                    

Pasca percakapanya dengan Nyonya Park, Baekhyun merenung di depan tembok tempat biasanya dia corat-coret di dekat kediaman rumahnya dulu. Dia lalu mengambil kapur dan menulis, "Akankah aku menjadi bayangan orang lain. Akankah orang itu (Chanyeol) terus hidup dalam mimpinya? Apakah yang dia sukai adalah bayangan, ataukah orang itu?"

Saat dia hendak pergi, dia mendengar perdebatan antara Huang Tao dan seorang wanita yang terang-terangan menyatakan cintanya kepada Tao bahkan Ia tak peduli biarpun dia tahu kalau Tao lebih menyukai Baekhyun, lagipula Baekhyun kan tidak pernah membalas cinta Tao. Tao bersikeras menolaknya, dia yakin kegigihannya pasti akan berbuah sukses. 

"Baiklah. Kalau begitu mulai hari ini, itulah motoku. Huang Tao, kita lihat saja siapa yang akan menang pada akhirnya."

Baekhyun terkejut mendengarnya, pertama kalinya dia tahu tentang perasaan Tao kepadanya. "Begitu banyak hal yang terjadi selama ini. Perasaan semua orang membuat aku kesusahan."

Dia akhirnya kembali ke tembok untuk menghapus tulisannya tadi dan menggantinya, "Semua orang memiliki luka dalam hati mereka. Mungkin, aku tidak pernah benar-benar memahami kalian."

Sejak saat itu, Baekhyun jadi tidak bisa konsen pada apapun, bahkan saat dia seharusnya membantu Hyuna mengobati pasien. Disuruh ambil suntikan malah ambil gunting. Hyuna jelas langsung ngomel-ngomel, "ada apa dengan mu hari ini Baekhyun-ah ? Apa ada seseorang yang membuatnya marah?"

"Tidak ada."

"Kalau begitu, apa ini masalah pacaran?"

" Sook Sosaengnim, jangan asal tebak begitu."

"Jangan panggil aku Guru Sook. Kalau sampai ada orang ketiga di sekolah ini yang tahu aku bernama Kim Bong Sook, mampus kau! Katakan, ada apa?"

Baekhyun bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya rasanya menyukai seseorang? Kenapa ada beberapa orang yang rela berubah demi orang yang mereka sukai? Hyuna pun heran mendengarnya, dan berpikir kalau Baekhyun belum pernah menyukai seseorang sebelumnya.

"Apa menyukai orang tuaku sendiri, bisa dihitung?"

"Tentu saja tidak! Sekali kau menyukai seseorang maka hatimu akan terisi oleh orang itu".

"Bagaimana jika orang yang kita sukai mencampakkan kita dan pergi? Bukankah itu adalah sebuah kejutan yang biasanya sulit diterima orang?"

Tentu saja hal itu sama seperti saat Hyuna kuliah medis di Jepang. dan Ujung-ujungnya dia malah mengulang cerita yang pernah dia ceritakan pada Baekhyun tentang seorang cowok Jepang yang pemalu dan naksir dia, lalu pria itu menyatakan cinta kepadanya, lalu dia tolak lalu pria itu bertemu wanita lain yang mirip dengannya walaupun wanita itu sebenarnya cuma sedikiiiiit lebih baik dari dia, lalu kemudian pria dan wanita itu hidup bahagia selama-lamanya.

Baekhyun tentu saja sudah hafal dengan cerita itu, tapi Hyuna terus ngotot menceritakannya kembali sampai-sampai Baekhyun jadi sulit percaya apakah kisah itu benar adanya atau tidak. Terserah Baekhyun mau percaya atau tidak. Intinya, cinta bisa membuat seseorang jadi gila dan tidak jujur.

"Sekali kau jatuh cinta pada seseorang, mungkin lebih baik kau mati saja. Jangan sedih hanya karena kesedihan sesaat. Ada banyak pria hebat di luar sana."

"Sosaengnim, aku tidak sedang menjalin hubungan."

Tiba-tiba Kyungsoo memanggil Baekhyun, ada hal yang mau dia katakan, dan meminta agar Baekhyun cepat turun. Baekhyun mengiyakannya, dia mau pamit dulu ke Guru Sook. Tanpa BAekhyun sadari Ia keceplosan. Hyuna jelas panik, dasar Baekhyun ia pun  sudah kabur duluan.

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang