- C H A P T E R . 36 -

854 83 5
                                    

"Apa kau harus berteriak seperti itu? Kau ingin membuat eomma mu mendengar dan melihat kita?? Aku pergi tidak ada hubungannya denganmu" lepas pegangan Chanyeol dari badannya.

"Apa kau ingin kabur dari rumah ini? Bersama Kai?? Jawab aku dengan jujur baekhyun-ah.. jebal" ucapnya melemah.

Mendengar pertanyaan Chanyeol Ia pun menghela nafas berat. "Aku.. aku ingin mencari petunjuk tentang ayahku. Aku mendapat informasi tentangnya hari ini. Untuk itu aku berencana pergi. Mianhae aku tidak bermaksud untuk menutupinya darimu karena aku sungguh tidak ingin merepotkanmu ataupun keluargamu karena kalian sudah sangat banyak membantuku " ucapnya jujur sambil menunduk sedih.

Mendengar itu, Chanyeol pun memutuskan untuk ikut pergi bersama Baekhyun.
"Kajja kita mencarinya bersama" ucapnya langsung mendorong Baekhyun kembali masuk taksi.

Pada saat yang bersamaan, Hyunrim sudah tiba di depan tempat pameran dan antusias menunggu kedatangan Chanyeol. Tapi bahkan setelah beberapa lama menunggu, yang ditunggu belum datang juga. Karena hari mulai malam, Ia pun memutuskan meneleponnya.




"Yeoboseyo Chanyeol-ah.. Aku sudah tiba di tempat pameran. Kau dimana? Ehm..Apa sudah di jalan?"

"Ah.. mianhae Hyunrim-ah. Hari ini aku tidak bisa menemani mu untuk ke pameran. Ada hal yang harus aku urus. Sebaiknya kau pulang saja cuaca mulai dingin jika mendekati malam"

"Shireo.. aku akan tetap menunggu mu sampai kau datang !!" mematikan ponselnya sepihak karena ia sangat kecewa dan sedih namun tiba-tiba Ia kembali merasakan sakit pada perutnya.



"Hei.. Kau sudah memiliki janji? Mana mungkin bisa kau membatalkannya begitu saja? Sebaiknya kau pergi menemuinya Chanyeol-ah. Aku akan mencari taxi lain. Ahjussi bisakah kita berhenti di depan?"

"Anio ahjussi tetap terus jalan!! Aku tidak peduli. Yang jelas aku hanya ingin disini bersamamu mencari informasi tentang appamu" ucapnya yakin.

"Tapi Chanyeol..." melihat namja tersebut dengan wajah yang sulit di artikan.

"Ahh sebaiknya kita makan dulu. Bukankah kita pergi tanpa makan malam di rumah? Ahjussi kita ke kedai yang berada di kawasan pinggiran kota yaa" ujarnya mengalihkan pembicaraan.

"Ne arraseo ag....."

"Chanyeol-ah sebaiknya kita pulang saja. Aku berubah pikiran. Kajja kita pulang saja" ucapnya langsung memotong perkataan si supir taxi sambil menatap Chanyeol dengan wajah yang sulit diartikan.

Sang supir pun menepikan taxi tersebut karena Ia bingung harus mengikuti perkataan siapa untuk menentukan arah.

"Baekhyun-ah.. Apa kau takut akan sesuatu hal?" tanya Chanyeol ragu

"A..anio.." jawabnya menyangkal.

"Lalu? Kenapa tiba-tiba kau berubah pikiran?"

"A..aku hanya berpikir bahwa mencari seseorang yang sudah menghilang selama 10 tahun itu tidak masuk akal"

"Anio. Aku rasa bukan itu alasanmu. Aku rasa kau hanya takut kalau appamu tidak mengenalimu. Kau takut jika appamu ternyata tidak seperti yang kau bayangkan selama ini. Terlebih kau pasti takut tidak bisa menemukannya. Bukan begitu?" menatap si gadis yang terlihat syok.

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang