- C H A P T E R . 24 -

1K 110 5
                                        

Baekhyun masuk ke ruangan yang sangat gelap. Dia mulai takut dan memanggil-manggil nama Chanyeol. Chanyeol menyentuh pundaknya, Baekhyun yang sedang ketakutan berjingkat kaget dan tanpa sengaja memukul matanya Chanyeol.

Baekhyun mulai kasihan karena Chanyeol kelihatan benar-benar kesakitan.

"Apa kau baik-baik saja Berhentilah menggosoknya atau nanti akan membengkak. Ehm mianhae.. tadi aku sedikit kasar telah memukul mu seperti itu" ucap Baekhyun merasa bersalah.

Chanyeol senang mendengar kata-kata itu meluncur dari mulutnya Baekhyun, "Apa yang tadi Kau katakan?"

"Bukan apa-apa. Lupakan saja." Ujar Baekhyun.

Chanyeol berniat mencari petunjuk untuk mereka. Baekhyun kurang yakin karena ruangan itu sangatlah gelap. Chanyeol pun berjalan menuju ke pemancar cahaya disana, saat ia memasangnya, pemancar cahaya itu menyorot ke dinding dan tampak seperti pemadangan di luar angkasa.

Baekhyun takjub melihat cantiknya pemandangan itu. Chanyeol pun mengambil langkah mendekati Baekhyun dan bertanya, "Apa yang sedang Kau pikirkan sekarang?"

Grogi akan sikap Chanyeol yang mendekatinya, Baekhyun balik tanya hal yang tidak nyambung "Chan-ah.. Apakah Kau lapar? Bukan.. maksudnya, apakah Kau kepanasan? Mau melepas bajumu?" tanya Baekhyun gak jelas

Baekhyun malah bicara ngelantur saking groginya bertatapan sangat dekat dengan Chanyeol.

Perlahan tapi pasti Chanyeol pun mulai mendekatkan kepalanya pada Baekhyun. Tapi ditengah moment itu, tiba-tiba muncul hantu didekat mereka. kontan saja Chanyeok dan Baekhyun berbalik memukulnya. Setelah memukul, mereka baru sadar kalau yang dipukul bukanlah hantu melainkan manusia.

Hantu itu keluar dari rumah hantu dengan dibantu temannya. Chanyeol dkk meminta maaf karena sudah membuatnya jadi begitu.

.

.

.

Sesampainya di rumah, Nyonya Park sudah menyambut Baekhyun dengan riang.

"Baekhyunee.. Eomma dengar kalau Kau akan mengikut kontes kecantikan? Kenapa Kau tidak memberitahu Eomma kabar ini?"
tanya Nyonya Park sedikit sedih

Baekhyun tersenyum kikuk, "Mianhae eommeoni.. Aku pikir itu bukanlah berita besar. Karena mungkin saja aku akan tersingkir di babak pertama" jawab Baekhyun sambil menunduk

"Kau tenang saja Baekhyunee.. Kau kan punya Eommeoni. Jadi apa yang harus Kau takutkan? Apa kau tahu..Eommeoni juga dulu pernah mengikuti hal seperti itu dan selalu menang meskipun banyak sekali yang mendaftar saar itu. Tapi tentu saja eommeoni menang karena Bakat yang memang eommeoni miliki"
ucap Nyonya Park bangga

Akhirnya Nyonya Park pun mulai menceritakan dirinya sendiri yang sangat populer saat itu berkat kontes kecantikannya. Chanyeol pun memutar matanya dengan malas mendengar ocehan Eommanya, ia pun memilih meninggalkan dua wanita itu untuk ngobrol gaje.

Baekhyun memberitahu Nyonya Park yang tenggelam dalam angan-angan masa lalunya. Dia memintanya tidak usah repot-repot karena dia sudah mempersiapkannya. Nyonya Park hanya perlu memberikan dukungan sepenuh hati.

"Berjuanglah." Ucap Nyonya Park.

"Semangat." jawab Baekhyun penuh semangat juga

.

.

.

Seusai mandi, Chanyeol ingin memakai lotion tapi semua lotionnya sudah habis. Dia pun pergi ke kamar Baekhyun. Ia mengetuk pintunya, namun tidak ada respon dari dalam, Ia pun memutuskan untuk masuk dan mengambilnya sendiri.

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang