- C H A P T E R . 37 -

836 85 26
                                        

Chanyeol tak peduli dan menuntut jawaban. Hyunrim tentu saja menyangkal akan tuduhan Chanyeol terhadapnya Ia pun lalu mengembalikan sebuah kartu kredit pada Chanyeol. 

"Ini semua adalah bantuan dana yang Nyonya Park, Eomma mu memberikannya padaku selama aku di luar negeri. Meskipun aku sudah mengatakan kepada eomma mu bahwa aku akan melakukan segalanya sendiri Ia tetap ingin melakukannya, Tapi aku tidak menggunakannya sepeserpun" ucapnya mengenang masa lalu.

"Jika kau tidak menggunakan uang ini, lalu bagaimana caranya kau bertahan hidup di sana?" tanya Chanyeol.

"Aku mendapat beasiswa, aku bekerja, mencuci piring, cuci mobil, dll." jawabnya yakin.

"Mwo??" jujur Chanyeol tidak percaya mendengarnya.

"Jadi Kau benar-benar ingin memutus hubungan denganku?" tanyanya lagi.

"Eo.. Aku hanya ingin membuktikan kalau aku tetap bisa hidup dengan baik tanpa mu dan tanpa bantuan Keluarga Park" jawabnya sambil tersenyum sedih.

"......................."

"Aku hanya tidak ingin orang-orang membicarakan diriku di belakang. Apa kau tahu ada yang bilang kalau aku seperti lintah yang menghisap darah bahkan mengatakan bahwa aku seseorang yang akan membuat martabat mu semakin jatuh kebawah" ucapnya sedikit menunduk menahan tangis.

"Kau tidak perlu memikirkan pendapat orang lain." ujarnya dengan nada yang sedikit meninggi

"Tapi aku perlu meyakinkan diriku sendiri." jeritnya tertahan

"Lalu bagaimana dengan sekarang? Kenapa kau kembali?" tanyanya mulai melemah

"Karena aku menyadari, aku merasa tidak seperti diriku setelah aku meninggalkanmu." isak tangis pun akhirnya keluar di kedua bola mata si gadis.

Mendengar itu, Chanyeol pun langsung memeluknya. Melihat Hyunrim menangis, Ia sungguh merasa bersalah. 

"Mianhae.. jeongmal mianhae Hyunrim-a" chanyeol berusaha menenangkannya. "Aku sebenarnya sudah memaafkanmu. Aku sudah tidak marah lagi kepadamu"

Tanpa mereka berdua sadari ada seorang gadis yang terlihat sedih, Baekhyun gadis tersebut diam-diam beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

Chanyeol akhirnya melepaskan pelukannya setelah Hyunrim mulai merasa tenang. 

"Kau yakin sudah baik-baik saja?" tanyanya cemas

"Eo.." gumannya sambil tersenyum. 

"Chanyeol-a.. di mana Baekhyun? Bukankah tadi Ia disini?" 

"Ah.. itu Baekhyun disuruh pulang oleh eommaku. Aigoo ini sudah semakin malam kau sebaiknya istirahat sekarang aku juga akan pulang" ucapnya sambil merapikan dan menyelimuti Hyunrim.

"Terima kasih Chanyeol-a."

"Ah..Ne" jawabnya canggung lalu pamit pergi.

"Mianhae Baekhyun-a.. Tapi aku tidak bisa kehilangan Chanyeol lagi. Hanya dia yang kumiliki," batin Hyunrim mengingat kembali perbuatannya saat melihat pintu y
ang membawa Chanyeol keluar lagi tertutup rapat.  

#flashback- Saat Baekhyun melihat hyunrim yang ingin bangun dari tidurnya diam-diam Hyunrim mengambil ponsel milik Baekhyun  dan menyembunyikannya. Ia sengaja melakukan hal tersebut agar Chanyeol dan Baekhyun kembali ke kamarnya lalu melihat dirinya melakukan pertunjukan menelan obat. -Flashback End#

Tao sedang berkunjung ke apartemen milik Kai disana Ia sedang asyik main game. Saking asyiknya, dia sampai tidak mempedulikan Kai yang sedari tadi memanggilnya.

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang