- C H A P T E R. 49 -

805 31 4
                                    

Annyeong readernim🖐😊 mianhae setelah beberapa bulan bahkan nyaris tahun diriku hiatus lama dari FF ini, dikarenakan sidrom mood yang hilang akibat problematika draf dari WP yang selalu ngajak ribut. Jadi selamat membaca lanjutan FF ini lagi yaa.. Jika banyak yang lupa silahkan di baca ulang beberapa chapter sebelumnya.

Gomawo yeorobun atas perhatian, kesetiaan, bahkan kunjungannya pada FF ini🙇‍♀

정말 감사합니다........🙏😉

🍃




🍃






🍃

"Jantungmu berdetak sangat kencang" Ucap Baekhyun polos seraya menatap si pelaku yang tengah memeluknya.

"Anio.. Itu bukan aku.. Tapi itu suara jantung mu yang berdebar kencang" jawab Chanyeol tersebut seraya melepaskan pelukan karna Ia sangat malu saat ini dan memutuskan beranjak untuk kembali ke kamarnya.

"Benarkah??" jawab si gadis seraya mengerjapkan matanya bingung sambil melihat punggung lelaki yang memeluknya tadi mulai menjauh.

Keesokan harinya, Baekhyun mencoba membuat sarapan pagi untuk mereka berdua. Ia pun menyajikan sarapan untuk Chanyeol telor ceplok. Namun na'as warna masakan yang seharusnya cantik saat tertata di piring kini terlihat seperti tidak di minati oleh namja tinggi tersebut karna masakan nya gosong. Melihat hal tersebut Chanyeol pun langsung ilfeel. "Sebentar! Aku harus mencari obat penangkal racun jika nanti terjadi sesuatu" ucapnya bersiap pergi.

"Duduk! Makan!" tegas si gadis mungil mulai kesal.

Terpaksalah Chanyeol duduk kembali dan memakan hasil masakan tak layak disebut makanan itu. Awalnya Chanyeol memang wajah khawatir saat memakannya lalu ia pun mengubah ekspresinya saat Baekhyun terus saja menatapnya. "Aigoo.. ternyata makanan ini enak, Kau mau coba??" tawar Chanyeol dan langsung menyuapkan masakan tersebut ke Baekhyun tanpa menunggu jawaban si gadis tersebut.

"Eotteokae??" Chanyeol menahan tawa saat melihat ekspresi Baekhyun.

Wajah Baekhyun meringis sebelum akhirnya memuntahkan makanan tersebut ke wastafel. "Kau makan saja pelan-pelan, aku berangkat dulu" Kata Chanyeol lalu kabur. 

"Huek... Aigoo bagaimana bisa dia mengatakan ini enak?" tanya Baekhyun seraya menatap Chanyeol yang sudah pergi lebih dulu.











Kabar masalah perusahaannya Chanyeol sampai ke telinga para penggosip sekolah. Bisa diduga, mereka asal saja memelintir gosip itu dari yang awalnya hampir bangkrut menjadi sudah bangkrut. Mereka merasa kasihan terhadap Chanyeol, bahkan menganggap namja tinggi tersebut hidupnya seperti cerita kisah dongeng tentang pangeran tampan yang berubah menjadi kodok. Dan membumbuhi gosip tersebut dengan menyalahkan Baekhyun sebagai penyebab kesialan keluarga Park.

Setibanya di sekolah Chanyeol dan Baekhyun menyadari tatapan aneh semua orang pada mereka. Bahkan Kyungsoo sahabat Baekhyun sendiri pun turut bersikap aneh seperti siswa dan siswi yang lain.

Disaat Kyungsoo hendak menghindari mereka dengan memilih jalur koridor yang lain Chanyeol dengan cepat menahan tangan gadis tersebut untuk menghentikannya.

"Kyungsoo-ssi.. tunggu. Bisakah kita bicara. Aku ingin meminta maaf atas kejadian waktu itu" ucap Chanyeol masih menahan tangan gadis tersebut. 

Mendengar hal tersebut Kyungsoo pun merasa canggung sendiri. Ia pun melepaskan tangannya perlahan yang masih ditahan Chanyeol. "Ah.. ne gwaechana. Itu bukanlah masalah. Aku bisa mengerti posisi mu saat itu. Kita semua berteman. Bukankah dalam pertemanan itu harus saling mengerti sikap satu sama lain??"

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang