- C H A P T E R . 09 -

1.5K 128 8
                                    

Ceritanya panjang dan Baekhyun sepertinya enggan untuk membahasnya. Sehun memintanya untuk menceritakan saja kisahnya dengan pelan-pelan. Baekhyun masih enggan, menceritakan masa lalu sama saja dengan mengorek luka lama.

"Luka tanpa disinfektan akan membuatnya kena infeksi meskipun sudah sembuh. Aku ingin menemukan luka yang terinfeksi dalam dirimu."

"Kata-kata cengeng itu, simpan saja untuk dirimu sendiri."

Baekhyun terdiam sejenak, dia penasaran kenapa Sehun sangat baik padanya. Sehun sibuk memakan mie dengan terburu-buru sampai dia tersedak. Baekhyun tersenyum lucu melihat tingkahnya, ia pun menepuki punggung Sehun supaya membaik.

"Baekhyun, saat Eommamu meninggal. Kita bertemu." Ucap Sehun serius.

Baekhyun tampak terkejut mendengar ucapan Sehun.

Di rumah keluarga Park, Nyonya Park tanya pada Chanyeol, kenapa mereka berdua tidak pulang bersama-sama? Chanyeol sendiri tidak tahu dan tidak perduli, ia pun menyantap hidangan malamnya dengan santai. Nyonya Park menghela nafas berat, anak perempuan sampai malam belum pulang. Pasti sangat tidak aman.

"Aku pikir dia pergi ke tempat yang gila. Kenapa juga Eomma mengkhawatirkannya?" enteng Chanyeol.

"Hei, karena sikapmu, dia jadi mau pindah." jawab eomma Park

Chanyeol masih asyik makan. Nyonya Park memerintahkan agar ia meletakkan mangkuk-nya dan menunggu Baekhyun di depan pintu. Tentu saja Baekhyun memberikan penolakan keras. Nyonya Park dengan entengnya memanggil Pak Guk, mengingatkan jika Chanyeol sedang memesan teropong bintang baru.

"Park Hae Soo-nim " manja Chanyeol.

"Kenapa?"

Chanyeol tersenyum manis penuh pesona, "Setiap kali aku memanggilmu dengan nama itu, kesannya sangat elegan dan ningrat."

Nyonya Park tidak mempan dengan rayuan ecek-ecek Chanyeol. Dia tetap memerintahkan Pak Guk untuk membatalkan pembelian teropong bintang Chanyeol.

Terpaksa, Chanyeol bangkit dari tempat duduknya untuk menantikan kepulangan Baekhyun.

Chanyeol ngedumel sendirian di halaman rumah, sebenernya Baekhyun mau pulang atau tidak? Kalau memang tidak mau pulang, seharusnya dia menelepon duluan. Dia pun mempersiapkan kata-kata dampratan yang nanti akan ia ucapkan saat Baekhyun pulang.

Tapi sayangnya, Baekhyun dan Sehun pulang berdua. Chanyeol salting sendiri, dia bingung mau langsung pergi menghindari mereka. Tapi nanti kesannya jadi kasar. Chanyeol dengan konyol berlari-lari kecil menghampiri mereka berdua. Dia bersikap seolah sedang jogging dan tanpa sengaja berpapasan dengan keduanya.

Baekhyun menggangguk heran melihat kelakuan konyol Chanyeol, "mungkin makannya terlalu banyak kali yah."

Baekhyun pamit pada Sehun untuk masuk rumah, kapan-kapan gantian dia yang akan mentraktirnya. Sehun mengerti, dia pun melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan mereka.

Chanyeol berlari mundur menghampiri Sehun, darimana saja mereka berdua? Sehun tidak menjawab pertanyaannya, lalu kenapa Chanyeol ada disana padahal sekarang sudah malam?

Chanyeol ketus mengatakan jika itu bukanlah urusan Sehun, dia akan melanjutkan acara lari-larinya.

Sehun tak membiarkan Chanyeol kabur dan menggeret bajunya paksa, "Ada sesuatu yang terjadi pada Baekhyun hari ini."

Sehun akhirnya mampir dulu ke rumah Chanyeol untuk memberitahukan apa yang terjadi pada Baekhyun. Nyonya Park kontan kesal karena ada orang yang mencoba mengancam Baekhyun, padahal keluarganya punya saham paling banyak disana. Chanyeol santai membaca korannya, santai aja!

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang