- C H A P T E R . 18 -

1.1K 113 0
                                        

Baekhyun turun dari mobil dan berteduh di sebuah bangunan kosong. Suasana begitu terlihat ngeri apalagi hujan terus mengguyur deras. Ia pun berjongkok memeluk lututnya kedinginan.

Tapi tidak berselang lama, sebuah mobil tampak berhenti didepan gedung. Baekhyun mendesis kesal, "Kim Sohee??"

Rupanya itu bukanlah mobil Sohee melainkan Chanyeol. Melihat Baekhyun yang tampak kedinginan ia pun memberikan jaketnya pada Baekhyun, lalu melihat sekeliling

"Ehm.. sepertinya tempat ini cukup susah dilacak. Bangunlah.. Byun Baekhyun" melihat Baekhyun dengan malas.

Melirik Chanyeol dengan kesal namun ia tidak juga bangun Baekhyun membatin sebal melihat kedatangannya Chanyeol di dekatnya.

Chanyeol menarik tangan Baekhyun supaya bergegas masuk ke mobil. Tapi Baekhyun malah memegangi perutnya yang terasa nyeri. Dia memberitahukan kalau dia datang bulan.

"Datang bulan? Apa itu?" pasang wajah polos bingung dan tidak mengerti.

"Sesuatu yang tidak kau rasakan."

Ah.. sudahlah, mereka harus tetap pulang sekarang. Ia merapikan jaketnya kemudian membantu Baekhyun untuk bangkit. Dia memayunginya dan perhatian memberikan handuk untuk mengelap kepala Baekhyun yang basah kuyup.

"Apa kau naik mobil orang lain? Kenapa kau tidak menunggu saja di kelas? Datang bulan dan basah-basahan. Kau memang luar biasa." sambil membawa Baekhyun ke dalam mobil.

Baekhyun diam tak menjawab. Chanyeol geregetan tidak mendapatkan jawaban, namun begitu melihat Baekhyun di kursi belakang, dia langsung memperingatkannya supaya dia tidak mendengarkan omongan Sohee.

*
*
*
*

Chanyeol menghentikan mobilnya didepan hotel. Baekhyun agak bingung, kenapa dia membawanya kesana? Bukankah mereka harusnya pulang ke rumah?

Chanyeol beralasan tidak mau dipukul oleh Eomma Park sampai mati kalau melihat kondisi Baekhyun yang basah kuyup.

"Tunggu apalagi, keluar! Ini hotel keluarga. Jangan mempermalukan aku, cepat keluarlah." sambil membuka pintu untuk Baekhyun.

Baekhyun akhirnya mau keluar dan Chanyeol langsung menggandeng tangannya masuk ke dalam hotel.

Dikamar hotel, Baekhyun memperhatikan interior mewah disana. Chanyeol menyuruhnya supaya cepat melepaskan baju, biar nanti bisa dicuci. Jangan buat Eomma Park mengkhawatirkannya.

Ia berdiri didepan pintu memperhatikan Baekhyun, "tenang saja, aku tidak tertarik dengan bentuk tubuhmu".

Bagaimanapun, Baekhyun tidak mau diperhatikan dan buru-buru menutup pintunya.

*
*
*

Chanyeol pun mengabari Eomma Park kalau dia sudah berhasil menemukan Baekhyun. Hujan sangat deras, mereka berdua sedang makan dulu. Eomma Park terus ngoceh entah apa. Chanyeol sampai jengah dibuatnya dan segera pamit memutuskan sambungan telepon.

Baekhyun menyodorkan pakaian kotornya lewat celah pintu. Chanyeol menerimanya kemudian memberikannya pada pelayan. Dia juga meminta pelayan untuk membelikan "itu".

Pelayannya kebingungan, "itu" apa yang dia maksud?

"Maksudnya ya 'itu'."

"Ah.. 'itu'.. merek apa yang anda inginkan, Tuan Muda?"

Chanyeol sebal sendiri, dia juga tidak pernah menggunakannya, dia tidak tahu merek apa. Bawakan saja saat dia selesai mencuci bajunya.

Saat tinggal mereka berdua di kamar, Chanyeol terus-terusan menghembuskan nafas panjang. Ia menghampiri ruangan Baekhyun kemudian memanggilnya.

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang