- C H A P T E R . 08 -

1.6K 133 4
                                    

Bong Sosaengnim menunggu cemas di luar. Saat Hyuna melihatnya, dia langsung menjewer kuping Bong Sosaengnim sambil protes.

Dia tambah ngambek saat Bong Sosaengnim menyatakan kalau dia datang kemari bukan untuk menemui Hyuna. Tapi begitu menyadari kesalahan ucapnya, dia langsung mengoreksi, dia datang untuk menemui Hyuna juga kok.

"Tapi Baekhyun baik-baik saja, kan? tanya Bong Sosaengnim cemas

"Di tanganku, aku bisa mengembalikan mereka bahkan sekalipun mereka di ambang maut."

"Aku tahu kemampuanmu. Sayang sekali kau cuma jadi dokter UKS."

"Bukan begitu. Aku tahu kemampuanku cuma sebatas sakit kepala, demam dan terlambat datang bulan. Dan yang paling penting adalah... kecantikanku."

Tapi Baekhyun itu keras kepala. Bagus juga sih dia dapat hukuman. Jika tidak maka saat dia terjun ke masyarakat nantinya, dia akan benar-benar berpikir kalau sikap keras kepalanya bisa mengatasi semua orang. Baekhyun mengaku salah, dialah yang tidak bisa melindungi mereka.

Hyuna tidak suka mendengar Bong Sosaengnim menyalahkan dirinya sendiri dan menasehati Bong saem untuk menjaga murid-muridnya layaknya seorang ayah. Karena itulah Bong saem datang kemari dan mengusulkan agar Baekhyun membantu Hyuna selama jam makan siang atau pada jam istirahat.

"Kau ingin aku melindunginya? Jangan buat aku seolah aku punya hutang padamu."

"Jadi kau setuju?"

"Tergantung sikapmu."

.

.

Sebelum kembali ke kelas, Baekhyun menguatkan hatinya dan pasang senyum. Dengan ceria dia memberitahu teman-temannya kalau dia baik-baik saja, tapi malah dicuekin.
Anehnya, semua orang seperti sengaja menghindarinya dengan pura-pura belajar. Dia berjalan ke mejanya sambil memandangi mereka dengan keheranan. Baru saat dia sampai, dia mengerti alasan diamnya semua orang, buku-buku pelajarannya terkoyak dan berserakan.

Baekhyun  hanya bisa diam menatap semua ini dengan sedih. Mino diam-diam melempar bola kertas padanya, memberitahu kalau semua ini ulah Wu Yifan  dan meminta maaf karena dia tidak sanggup kalau harus melawan keluarga Kim dan karena itulah dia tidak akan lagi bicara dengan Baekhyun.

Kyungsoo baru datang saat itu dan melihat kekacauan ini. Tapi berbeda dari yang lain, dia langsung memasukkan semua sobekan kertas itu ke tong sampah dan berbagi buku pelajarannya dengan Baekhyun.

Baekhyun menangis melihat teman-teman sekelasnya, tapi perhatian Kyungsoo mampu membuatnya sedikit lebih ceria.

*


*




*

Dalam pelajaran selanjutnya, Bong saem mengundang seorang ahli teh dalam pelajaran seni meracik teh. Pelajaran baru dimulai saat Kyungsoo datang dengan memakai rok yang sangat amat pendek. Baekhyun langsung memprotesnya. Kyungsoo masa bodoh dan langsung bergeser manja ke mejanya Sehun.
Baekhyun juga langsung geser ke mejanya Bong saem menanyakan berapa kompensasi yang harus dia bayar untuk guci antik itu.

Bong saem cuma menjawabnya dengan mengangkat 3 jari. Baekhyun shock, 30 ribu dollar? Bukan.

Baekhyun  tambah panik, tiga ratus ribu? Bong saem cuma mesem.

Baiklah, Baekhyun minta waktu 3 tahun... tidak, 30 tahun. Dia pasti akan bayar.

"30 dollar," kata Bong saem.  "Itu guci antik palsu."

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang