- C H A P T E R . 11 -

1.4K 123 0
                                    

Baekhyun dan Kyungsoo mempromosikan pameran lukisan yang akan diadakan oleh Bong Sosaengnim. Namun tidak banyak anak yang tertarik dengan pameran tersebut, hanya beberapa saja yang mau menerima selebaran mereka.

Mino,  dan Nana tanpa sengaja melihat mereka berdua. Mereka bertiga berniat membantu, namun tepat saat itu juga Kai cs datang, mereka pun takut dan membatalkan niatnya membantu mereka. Kai mengambil selebaran di tangan Baekhyun kemudian menyebarnya dihadapan mereka berdua.

"Baekhyun, pintar sedikit! Kalau kau berusaha keras, pamerannya akan gagal."

Baekhyun sudah ingin mendamprat Kai namun Kyungsoo menahannya. Dia harus bersabar sedikit atau kalau tidak, pameran mereka kemungkinan akal gagal. Baekhyun memilih diam dan memunguti selebaran yang bertebaran di jalan. Kai sengaja menginjak kertas yang akan dipungut Baekhyun,

"Sebelumnya aku pura-pura pingsan." Akunya.Baekhyun tetap diam.

"Heh, Eommamu mengajarimu untuk menjawab orang yang sedang bicara kan?"

Kontan Baekhyun bangkit dengan kesalnya tapi dia coba menahan diri. Kai sudah berniat menampar Chu Xia, dia belum sempat balas dendam padanya. Belum juga tangan Kai mendarat diwajah Baekhyun, Chanyeol menghentikan dia dan memperingatkan jika Baekhyun adalah orangnya. Sejak kapan dia punya hak untuk memarahinya?

Kai tidak mau cari masalah dengan Chanyeol sehingga ia cepat-cepat pergi. Nafas Baekhyun masih naik turun menahan kesal sedangkan Kyungsoo terus menepuk punggungnya, supaya dia lebih tenang.

Baekhyun kembali memunguti kertasnya, Chanyeol dengan sengaja menginjak kertas yang akan dipungut Baekhyun. Tapi saat Baekhyun mendongak ke arahnya, Chanyeol segera pergi, entah kenapa dia terlihat ragu untuk cari gara-gara dengan Baekhyun kali ini.

*
*

Nyonya Park sibuk membuat kue sambil terus nyerocos menceritakan sesuatu. Sayangnya Baekhyun fokus dengan kesibukannya dan tidak merespon ucapan Nyonya Park.
Nyonya Park kecewa, Baekhyuneenya tidak mau menjawab ucapannya. Iseng, Chanyeol menawarkan pada Eommanya supaya dia bisa menceritakan sebuah lelucon.

Nyonya Park jarang mendengar Chanyeol mau berbicara padanya jadi dia mempersilahkannya untuk menceritakan leluconnya.

"Nih, ada seseorang yang ingin mengadakan pameran untuk artis yang tidak terkenal. Dan memilih untuk mengadakan acara pelelangan juga. Kalau kau menggunakan otakmu untuk berfikir, artis tak ternama tidak punya pengaruh, bagaimana bisa dia bisa menjual karya seninya? Faktanya, itu cuma angan-angan. Konyol kan?" sindir Chanyeol pada Baekhyun.

Baekhyun mencoba mengabaikannya. Nyonya Park menyuruh Chanyeol supaya tidak mengatakan hal semacam itu pada Baekhyuneenya. Chanyeol menyangkat, dia tidak sedang membicarakan Baekhyun. Tapi kenyataannya, Eomma sendiri sudah bisa menebak jika cuma Baekhyun yang bisa melakukan hal yang tidak pakai otak.

Geregetan, Baekhyun melotot ke arah Chanyeol. Nyonya Park membela Baekhyun, dia akan mendukung apapun yang dilakukan olehnya. Jangan khawatir, karena Baekhyun punya dia. Baekhyun tersenyum lebar ke arah Nyonya Park. Sedangkan Chanyeol abis nyindir langsung senyum.

Malam-malam, Baekhyun sudah berdiri didepan kamar Chanyeol tapi masih ragu untuk mengetuk pintunya. Bagaimanapun, dia memutuskan untuk tetap mengetuk pintu kamar Chanyeol. Chanyeolvberdiri didepan kamar dengan sok cool, ada apa? Baekhyun balas tanya, memangnya tidak boleh kalau dia datang kesana?

"Biasanya cuma Pak Guk yang mengetuk pintuku."

Baekhyun ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan Chanyeol.

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang