- C H A P T E R . 14 -

1K 105 4
                                    

Chanyeol berdiri di depan rumahnya, gelisah melihat jam tangannya terus menerus, menantikan kedatangan Baekhyun yang tak kunjung datang. Bahkan para tamunya pun disambutnya dengan dingin.
Yerin dan Sohee datang tak lama kemudian. Chanyeol menerima hadiah mereka dan berterima kasih sambil lalu, tapi langsung pergi meninggalkan mereka. Sohee menyusulnya sementara Yerin berbaur dengan para tamu. Tapi dia tidak melihat Baekhyun di sana.

Baekhyun sedang bersama Sehun, baru saja selesai menjahit baju yang hendak dia hadiahkan pada Chanyeol. Sehun berkomentar kalau itu adalah hadiah terbaik yang pernah diterima Chanyeol seumur hidupnya.

"Benarkah? Kurasa mereka tidak memberikan hadiah seperti ini karena mereka tidak semiskin aku."

"Kapan kau akan membuatkannya untukku?"

"Kalau kau mau, akan kubuatkan lain kali."

"Bagaimana kalau hari ini?"

"Tidak bisa. Kalau kita sampai telat, Tuan Muda Park akan marah."

Sohee terus membuntuti Chanyeol kemana-mana. Pak Guk memberitahunya kalau sekarang sudah waktunya acara dimulai tapi Sehun dan Baekhyun masih belum datang juga. Tapi Chanyeol tetap bersikeras mau menunggu.

Baekhyun dan Sehun akhirnya datang tak lama kemudian. Pak Guk langsung memprotesnya karena datang terlambat, tuan muda sudah menunggu sedari tadi. Chanyeol tampak kesal melihat mereka datang bersama dan menyangkal omongan Pak Guk, dia tidak menunggu kok. Ayo mulai acaranya.

Chanyeol menyapa para tamu dan Sohee berdiri di sampingnya seolah dia adalah pasangannya Chanyeol. Dia berterima kasih atas kedatangan mereka dalam pesta ultahnya ini.

"Sebenarnya, setiap tahun selalu ada pesta. Tapi yang datang berbeda-beda. Sama seperti bagaimana beberapa orang masuk kedalam hidupku, sementara yang lain pergi. Sama seperti bintang. Beberapa akan mati, tapi beberapa akan terlahir. Jadi aku ingin berterima kasih kepada seseorang yang memberiku seluruh dunia. Eomma Park-ku tercinta."

Nyonya Park langsung memeluk sayang putra semata wayangnya itu, dan Chanyeol mengakhiri pidatonya dengan berterima kasih pada semua orang yang telah hadir dalam hidupnya.

Sohee hendak menggandeng tangan Chanyeol, tapi Chanyeol tidak mempedulikannya sedikitpun dan langsung berjalan menghampiri Baekhyun yang lagi asyi ngobrol dengan Sehun. Kalian lagi ngomongin apa? tanya Chanyeol. Sehun cuma tanya hadiah apa yang Baekhyun persiapkan untuk Chanyeol.

"Lalu kau sendiri? Apa kau menyiapkan sesuatu?" tanya Chanyeol.

"Aku? Tentu saja aku harus jadi orang terakhir yang memberikannya padamu. Lihatlah hadiahnya Baekhyun dulu."

"Bukankah aku sudah bilang kalau dia tidak perlu menyiapkan hadiah apapun? Merepotkan saja."

Baekhyun jelas kesal mendengarnya, "Tidak mau, yah sudah."

Yerin mendekati mereka dan mengusulkan agar mereka memainkan permainan truth or dare. Baekhyun tidak mau main, tapi Sehun setuju dengan Yerin dan berusaha membujuk Baekhyun sambil menyandarkan tangannya di bahu Baekhyun dan mengacak-acak rambut Baekhyun.

Chanyeol tampak kesal melihat itu dan langsung mengambil hadiahnya Baekhyun lalu keluar. Terserah dia mau ikut atau tidak. Sehun pun langsung menyeret Baekhyun keluar. Yerin diam-diam membisiki Sohee rencana licik, ayo mereka kerjai Baekhyun.

Baekhyun masih malas ikut dan berusaha pergi. Tapi Yerin memanas-manasinya, kenapa Baekhyun tidak mau ikut? Dia takut mengatakan kebenaran atau takut melakukan tantangan? Ah, Baekhyun pasti merasa dia tidak pantas bermain dengan mereka karena statusnya rendah.

Just 1 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang