PART SEMBILAN - SOTO AYAM

603 118 102
                                    

Perasaan mudah berubah,
begitupun manusia.
-The Fake Class Leader

******

Author P.O.V

KANAYA dan juga yang lainnya baru saja selesai mengerjakan ulangan harian dari Pak Tahri, dia bersyukur karena masih mampu mengerjakan soal-soal itu dengan baik, menurutnya. Saat ini dia sedang mengemasi peralatannya dan bersiap untuk kembali ke tempat duduk semulanya bersama Febby dan pergi istirahat karena bel istirahat juga telah selesai berbunyi. "Ih bebeb Al kamu ngapain sih duduk di sini." Seru Jihan ketika dia datang ke kelas mereka dan mendapati Alvaro duduk berduaan dengan Kanaya.

      "Eh, nih, nih, lo mau duduk di sini? Duduk aja, gue juga mau ke kantin laper," Kata Kanaya seraya bangkit dari tempat duduknya, "misi dong." Kata Kanaya lagi mengarah pada Alvaro.

      Bukannya mempersilahkan Kanaya untuk pergi, Alvaro malah menarik tangan Kanaya dan menyuruhnya duduk kembali, "udah duduk sini aja, gua masih mau ngobrol." Kata Alvaro.

"Beib, kamu gak boleh ngobrol sama cewek lain selain aku!" Gertak Jihan.

    "Apaan si!" Geram Alvaro karena Jihan mendorong-dorong bahunya.

Daripada masalah ini berlanjut dan Alvaro juga tidak mau mengalah dan mempersilahkannya untuk pergi, akhirnya Kanaya terpaksa harus naik ke atas bangku lalu keluar melewati meja di belakangnya, Alvaro yang melihatnya tidak bisa berkutik, dia lupa kalau Kanaya adalah cewek tomboy yang pasti tidak tahu malu kalau harus melakukan hal yang sepertu tadi. Jihan tersenyum lalu meminta Alvaro bergeser supaya dia bisa duduk di sebelah Alvaro.

"Geseran dong, aku mau duduk?" Kata Jihan pada Alvaro.

    Alvaro bangun dari tempat duduknya lalu berkata, "Nih duduk aja, gua mau ke kantin." Kata Alvaro seraya beranjak pergi dari sana.

"Ih ngeselin banget sihhhh!" Pekik Jihan, "Selaaa temenin gue ke kantin!"

*****

SAAT ini, Kanaya dan teman-temannya sudah berada di kantin. Kanaya sedang menceritakan pengalamannya telat tadi pagi sampai akhirnya harus kena hukum dan parahnya si Alvaro lah yang memberikannya hukuman. Seperti biasa Kanaya bercerita, teman-temannya bukannya prihatin dengan apa yang dialaminya malah mereka menertawakannya. "Hahaha Nay, Nay, apes banget nasib lo belakangan ini ya." Ceracau Febby.

      Kanaya merengut, "semua ini gara-gara si alien itu, semejak ketemu dia gue jadi sial mulu, iya gak sih?"

      "Gak juga ah, lo nya aja yang nyari-nyari masalah sendiri tapi karena sangking bencinya lo sama si Alvaro lo jadi sugesti kalau dia penyebab kesialan lo." Terang Vania.

      "Iya sih, tapi tetep aja ada sangkut pautnya juga sama dia, setiap gue kena sial pasti aja selalu ngelibatin dia." Rutuk Kanaya.

      "Jangan-jangan si Alvaro itu takdir lo lagi." Timpal Widya.

       "Apasi ih, kalo ngomong suka ngawur, udah ah gue laper nih kalian udah pada mesen gue doang yang belum." kata Kanaya sembari bangkit dari tempat duduknya.

      "Awas nanti di jalan kena sial lagi si Alvaro lagi yang disalahin." Canda Febby, Kanaya hanya mencibir lalu melangkahkan kakinya menuju kedai-kedai yang ada di kantin.

The Fake Class LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang