Regret

7. Ini Tentang Taruhan

-Terkadang dua orang harus berpisah untuk menyadari betapa indahnya kebersamaan diantara mereka-

The Chainsmokers - All We Know

Di kamarnya, Sella menatap langit-langit kamarnya. Ia teringat kejadian tadi siang di toilet sekolahnya. Sella yang memeluk Daffa tanpa sadar, cowok yang baru dikenalnya kemarin. Tapi Sella tidak menyesali perbuatannya tadi. Malah Daffa membalas pelukannya juga, kok.

Dengan perpaduan warna biru bercampur ungu pekat dan putih cerah membuat kesan kamar Sella menjadi lebih terlihat simple. Tidak perlu segala pakai tumblr lamp yang lagi kekinian remaja sekarang. Alasannya sih, untuk menghias kamar agar terlihat indah dan menambah-nambah stok dekorasi kamar. Kalau menurut Sella sih itu terlalu keramaian, dan cuma bisa bikin pala pusing.

Ia jadi teringat percakapan tadi siang dengan Daffa.

Setelah Daffa berhasil membawa keluar Sella dari dalam toilet, ia jelas melihat wajah Sella yang terlihat masih ketakutan. Dengan rasa penasarannya, Daffa bertanya, "Kok lo bisa dikunciin didalem, sih?"

"Gu-gue gak tau, Daf. Pas gue mau keluar, pintunya udah kekunci," jawab Sella dengan suara yang gemetar.

Mereka berdua sedang berjalan di koridor menuju parkiran.

"Parah banget tuh manusia, berani-beraninya ngunciin orang cantik di toilet." Daffa kesal sendiri.

Wajah Sella seketika berubah menjadi tersenyum malu saat Daffa berkata seperti itu.

Sella sedikit mendorong bahu Daffa pelan. "Apaan sih, lo." Malunya.

Daffa menyengir lebar. "Lo pulang naik apa?"

"Gue gak bawa mobil."

"Oh yaudah, pulang bareng gue aja," tawar Daffa.