-Don't let little stupid things break your happines-
Sella terbangun dari tidurnya ketika getaran ponselnya terus bergetar. Dengan gerakan malas, Sella meraba-raba meja di samping ranjangnya untuk mengambil benda pipih tersebut. Ketika sudah berhasil menemukan, Sella meraih dan membukanya, mengecek siapa yang mengirim direct message ke ponselnya terlalu banyak.
Seketika Sella menegakkan tubuhnya sempurna.
zarkarynd : woy (7.02 AM)
zarkarynd : selllaaaaaaaaa (7.02 AM)
zarkarynd : eh makhluk astral (7.02 AM)
zarkarynd : kebo najis (7.03 AM)
zarkarynd : ke taman sat (7.04 AM)
zarkarynd : udah jam 7 lewat lo belom dateng!! (7.19 AM)
zarkarynd : NGARETT EHHH (7.22 AM)
zarkarynd : tai (7.23 AM)
zarkarynd : bangke (7.23 AM)
zarkarynd : SELLA AZAZELIA!! (7.43 AM)
Dia melirik jam yang tertera di pojok kanan paling atas ponselnya. ASTAGA! Dia telat. Sella kan sudah janji kalau jam tujuh ia akan ke taman menemui Zarka. Aduh gimana nih?! Bisa-bisa sampai disana Sella di maki abis-abisan. Pffttt.
sellaazazelia : sori gue bru bgn, ya gue otw.
Dengan gerakan cepat, ia bangkit untuk bercuci muka, dan sikat gigi. Ia tidak ada waktu untuk mandi. INI UDAH TELAT! Dan Sella hanya memakai baju sangat amat santai. Baginya, orang-cuma-ke taman-kok.
Masih dengan gaya terburu-buru Sella menarik tas kecil santainya dan langsung memasukan ponsel, jedai, dan jangan lupakan earphone putih miliknya yang selalu siap sedia kemana pun Sella berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Teen FictionIni semua tentang tangis. Tentang perjuangan seorang perempuan yang melawan sesalnya. Sekali lagi, ini hanya tentang tangis. Membawa kalian masuk ke dalam kisah mereka yang begitu dalam. Menguras air mata untuk jatuh membasahi pipi. Oh, kisah ini sa...