24. Relationship?

1.4K 73 36
                                    

"Aku ingin berdansa bersamamu, memelukmu, untuk meruntuhkan segala mimpiku."

****

Howl - Love You (dengerin deh. eh gadengerin juga gapapa. cuma biar ngerasa aja feel-nya aja)

****

Saat Alfi dan Irene--Mamanya, sedang makan bersama di ruang makan, kedua bola mata Alfi menangkap Zarka yang turun dari tangga dengan langkah terburu-buru. Dan melihat raut wajah saudara sepupunya itu yang terlihat murung.

"Ka! Mau ke mana?!" teriak Alfi, tersedak buah apel karena mengunyah terlalu cepat. Zarka tetap melangkah, tidak memerdulikan Alfi yang bingung kepalang.

Irene, sang Mama Alfi yang 2 hari lalu baru pulang dari Amerika, ia mengernyit. "Zarka kenapa?"

"Alfi nggak tahu, Mah." Alfi spontan menaikkan kedua bahunya.

Suara deruman motor terdengar sampai dapur. Buru-buru, Alfi memundurkan kursi makannya. "Alfi khawatir sama Zarka, Mah. Alfi susul, ya?"

"Iya," jawab Irene, mengangguk cepat. "Mama juga khawatir sama dia."

Alfi membetulkan jaket kulitnya dan berlari menyusul Zarka dengan motor matic milik saudara sepupunya itu.

Terik matahari sore menyilaukan ufuk barat. Alfi menghalau sinar kuning yang menembus pupil matanya. Dari jarak sejauh 2 meter, Alfi bisa melihat motor ninja Zarka yang belok saat perempatan jalan. Hingga akhirnya, ia mengerem mendadak kala melihat Zarka yang mengecup ketiga makam orang yang dirindukannya. Alfi tahu itu.

Jadilah, di bawah pohon yang rindang, Alfi hanya bisa menyaksikan saudara sepupunya itu yang mulai menangis. Baru saja, baru saja ... Alfi hendak nenghampiri Zarka di sana, seorang perempuan yang Alfi kenal sudah lebih dulu datang. Sella.

Langkah Alfi tertahan di tempat. Itu memang benar Sella. Matanya tidak minus ataupun silinder, ia dengan sangat amat jelas, Alfi menangkap sosok Sella yang mulai berjongkok di hadapan Zarka. Setelah itu, Alfi sudah tidak bisa melihat wajah Zarka lagi karena dihalangi oleh tubuh mungil Sella.

Ah, shit! Dalam waktu yang singkat, Alfi melihat Sella yang merengkuh tubuh Zarka. Dan lagi-lagi wajah Zarka ditampar oleh sinar senja. Tetapi yang pasti,

Dirinya cemburu.

****

In my dreams you're with me

We'll be everything i want us to be

And from there--who knows

Maybe this will be the night that we kiss for the first time

Or is that just me and my imagination ...

"Neng, bangun, neng. Udah sampe."

Supir taksi yang mengantarkan Sella dari bandara menepuk pelan tangan Sella yang terkulai di atas levisnya. Sella mengerjap saat merasakan sentuhan pelan di tangannya.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang